Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane melaksanakan sosialisasi hasil kajian sempadan Situ Legoso yang berlangsung di Kantor Kelurahan Cempaka Putih, Tangerang Selatan, Kamis (15/09).Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang OP BBWS Ciliwung Cisadane Abd. Rachman Rasjid, perwakilan Direktorat SSPSDA, perwakilan Direktorat Bina OP, Tim Teknis kajian situ legoso, Lurah Cempaka Putih, jajaran Polsek Ciputat Timur, Binmas Koramil 05/CPT, serta masyarakat Cempaka Putih, Ciputat Timur.Situ memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat, antara lain sebagai sumber air, konservasi air tanah, serta tampungan pengendali banjir. Namun, kondisi Situ Legoso saat ini mulai terganggu akibat desakan pemanfaatan lahan di sekitarnya. Hal ini berdampak pada mengecilnya area dan volume tampungan, meningkatnya erosi dan sedimentasi, menurunnya kualitas lingkungan, hingga hilangnya fungsi penyerapan air yang berpotensi menambah limpasan permukaan.Dalam kajian penetapan sempadan, BBWS Ciliwung Cisadane menerapkan metode penarikan garis sempadan 50 meter batas badan danau, yang ditentukan berdasarkan tepi muka air tertinggi yang pernah terjadi. Penentuan ini juga diperkuat dengan catatan historis serta kesepakatan warga setempat. Selain itu, zona littoral diidentifikasi melalui keberadaan tanaman alami di sekitar garis perairan.Adapun isu utama yang menjadi perhatian di Situ Legoso antara lain kualitas air yang sangat buruk akibat masuknya limbah domestik dari rumah tangga dan warung makan, tingginya tingkat sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan, serta banyaknya sampah yang dibuang langsung ke badan air. Tak hanya itu, perubahan penggunaan lahan yang masif juga membuat luas situ yang semula mencapai 4 hektare kini hanya tersisa sekitar 0,5 hektare.Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga fungsi dan keberlangsungan Situ Legoso sebagai bagian dari sumber daya air yang vital bagi kawasan sekitarnya.