Eboni (Diospyros celebica Bakh.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Filum : Streptophyta
Kelas : Equisetopsida
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Ericales
Famili : Ebenaceae
Genus : Diospyros
Spesies : Diospyros celebica Bakh.
(Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.)
Status Konservasi IUCN
VU – Vulnerable
Deskripsi
Eboni merupakan salah satu jenis tanaman berhabitus pohon yang berasal dari Indonesia, terutama di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan (Samedi dan Kurniawati, 2002). Eboni dapat tumbuh di tempat dengan ketinggian mencapai 700 m dpl dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 22°C–28°C pada jenis tanah berkapur, latosol, podsolik merah kuning, dan tanah dangkal berbatu (Alrasyid, 2002). Curah hujan yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan eboni berkisar antara 2.000–2.500 mm/tahun (Soerianegara, 1967). Meskipun demikian, eboni masih dapat tumbuh di tempat dengan curah hujan 1.230 mm/tahun seperti di daerah Tomi, Sulawesi Tengah, curah hujan 700 mm/tahun di Parigi dan Pantai Timur Sulawesi Tengah, dan curah hujan 2.400–2.750 mm/tahun seperti di Malili dan Wotu, Sulawesi Selatan serta Mamuju, Sulawesi Barat (Santoso, 1997).
Eboni termasuk ke dalam jenis pohon yang toleran terhadap naungan dan termasuk jenis yang pertumbuhannya lambat (riap 2,44 mm/tahun) menurut Seren et al. (1991). Eboni dapat tumbuh tinggi mencapai 40 m dengan tinggi batang bebas cabang mencapai 10–21 m. Kulit batangnya hitam beralur banyak dan mengelupas kecil-kecil. Kayu teras eboni memiliki kualitas yang sangat bagus, juga memiliki corak garis kecokelatan yang mengelilingi bagian teras yang berwarna hitam (Oka, 2002). Corak unik pada kayu teras eboni ini yang menyebabkan harganya mahal. Daun eboni berbentuk jorong dengan ukuran panjang 12–35 cm dan lebar 2,5–7 cm. Daun mudanya berwarna hijau muda dengan bulu-bulu halus berwarna perak pada bagian belakang daun. Permukaan daun bagian atas mengkilap dan licin, sedangkan permukaan daun bagian bawah berbulu halus dengan warna cokelat keemasan ketika tua. Eboni merupakan jenis tanaman berbunga berumah satu (bunga jantan dan betina yang terpisah). Bunga eboni berukuran panjang 1,2–1,4 cm dan lebar 0,7–0,9 cm. Benang sari sebanyak 8–12 dengan panjang 0,6–0,8 cm. Bunga eboni terletak pada ketiak daun (aksial). Buah eboni bertipe buni yang berbentuk bulat hingga bulat telur. Panjang buah 2–3 cm dan lebar 1–4 cm. Bijinya berwarna cokelat kehitaman (Santoso et al., 2002).
Pustaka
Alrasyid, H. (2002). Kajian Budidaya Pohon Eboni. Berita Biologi, 6 (2).
Royal Botanic Gardens, Kew. (t.t.). Diospyros celebica Bakh. Plants of the World Online. Diambil dari https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:322219-1/general-information. Diakses pada 31 Oktober 2025.
Oka, N. P. (2002). Pendekatan Teknis Pelestarian Eboni (Diospyros celebica Bakh.) Secara Ex-situ. Berita Biologi, 6(2), 353–361.
Samedi, S., dan Kurniawati, I. (2002). Kajian Konservasi Eboni (Diospyros celebica Bakh.). Berita Biologi, 6(2), 231–237
Santoso, B. (1997). Pedoman Teknis Budidaya Eboni (Diospyros celebica Bakh.). Informasi Teknis, 6.
Santoso, B., Anwar, C., & Nompo, S. (2002). Pembudidayaan Pohon Eboni (Diospyros celebica Bakh.). Berita Biologi, 6(2), 277–282.
Seran, D., Santoso, B., & Ginoga, B. (1991). Pertumbuhan Eboni di Cagar Alam Calaena, Kab. Luwu Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan, 4(12).
Soerianegara, I. (1967). Beberapa Keterangan Tentang Jenis-Jenis Pohon Eboni. Pengumuman. No. 12. Lembaga Penelitian Hutan Bogor.
World Conservation Monitoring Centre. (1998). Diospyros celebica. The IUCN Red List of Threatened Species 1998: e.T33203A9765120. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.1998.RLTS.T33203A9765120.en. Diakses pada 31 Oktober 2025.
















PUPR 
