Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : Arboretum

Sawo Kecik (Manilkara kauki (L.) Dubard)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta 

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Dilleniidae

Ordo : Ebenales

Famili : Sapotaceae Juss.

Genus : Manilkara Adans.

Spesies : Manilkara kauki L. Dubard 

(USDA, t.t.)

Status Konservasi IUCN 

DD – Data Deficient

Deskripsi

Sawo kecik merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku), Malaysia, Kamboja, Thailand, Vietnam, Filipina, Papua Nugini, dan Queensland (Royal Botanic Gardens, Kew, t.t.). Sawo kecik umumnya tumbuh di wilayah pesisir dengan iklim yang relatif kering. Sawo kecik termasuk pohon yang tahan terhadap kekeringan (wilayah dengan curah hujan rendah). Umumnya, sawo kecik tumbuh di tempat dengan ketinggian di bawah 500 m dpl (Lemmens, 1993).

Pohon sawo kecik dapat tumbuh tinggi hingga 25 m dengan diameter hingga 100 cm. Batang utamanya sering kali bengkok dan memiliki percabangan yang rendah. Daun sawo kecik tersusun menggerombol pada bagian ujung ranting. Permukaan daun bagian bawah memiliki warna putih keperakan dengan tekstur seperti beludru yang halus dan lembut. Kuncup bunga sawo kecik berbentuk bulat telur. Kelopak bunganya berwarna hijau dengan panjang maksimal 7 mm. Bakal buah sawo kecik memiliki struktur seperti cakram (pangkalnya berbentuk seperti piringan) dengan permukaan halus dan tidak berbulu. Buah sawo kecik berbentuk bulat telur atau bulat telur terbalik dengan panjang maksimal 3,7 cm. 

Pohon sawo kecik memiliki banyak manfaat. Kayu pohon sawo kecik memiliki kualitas yang baik, kuat, dan tahan lama. Biasanya kayunya dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, furnitur atau mebel, dan sebagai sarana seni ukir. Sedangkan buahnya dapat dikonsumsi secara langsung oleh manusia. Bunga dan biji sawo kecik diyakini memiliki khasiat obat, sehingga dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Selain itu, penanaman pohon sawo kecik biasanya dilakukan dengan tujuan estetika dan budaya. Pohon sawo kecik biasa dijumpai di dekat istana dan pura atau candi (Lemmens, 1993).

Pustaka

Lemmens, R. H. M. J., (1993). Manilkara kauki (L.) Dubard. Dalam I. Soerianegara & R. H. M. J. Lemmens (Eds.), Plant Resources of South-East Asia No 5(1): Timber trees; Major commercial timbers. PROSEA Foundation, Bogor, Indonesia. Database record: prota4u.org/prosea.

Olander, S. B., Armstrong, K. E. & Wilkie, P. (2024). Manilkara kauki. The IUCN Red List of Threatened Species 2024: e.T61964393A61964395. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2024-1.RLTS.T61964393A61964395.en. Diakses pada 10 November 2025.

Royal Botanic Gardens, Kew. (t.t.). Manilkara kauki (L.) Dubard. Plants of the World Online. Diambil dari https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:787653-1. Diakses pada 10 November 2025.

United States Department of Agriculture (USDA), Natural Resources Conservation Service. (t.t.). Manilkara kauki (L.) Dubard. Dalam The PLANTS Database. Diambil dari https://plants.usda.gov/plant-profile/MAKA3. Diakses pada 10 November 2025.