Desa Apung, Kabupaten Bulungan – 24 September 2025 Balai Wilayah Sungai Kalimantan V Tanjung Selor terus berkomitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor sumber daya air, salah satunya melalui pelaksanaan kegiatan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Desa Apung, Provinsi Kalimantan Utara. Program ini hadir sebagai solusi atas tantangan ketersediaan air irigasi yang selama ini menjadi kendala utama dalam pengembangan sektor pertanian di wilayah tersebut. JIAT merupakan sistem irigasi yang memanfaatkan air tanah dari sumur bor atau sumur gali, yang kemudian disalurkan ke lahan pertanian melalui jaringan pipa. Teknologi ini memungkinkan distribusi air yang lebih efisien dan merata, terutama di daerah yang tidak terjangkau oleh sistem irigasi permukaan. Dengan pendekatan ini, petani dapat mengakses air irigasi secara berkelanjutan, tanpa bergantung pada musim hujan. Kegiatan pembangunan JIAT di Provinsi Kalimantan Utara tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mengedepankan kebermanfaatan langsung bagi masyarakat. Beberapa dampak positif yang telah dirasakan antara lain: Ketersediaan air irigasi sepanjang tahun, yang mendukung pola tanam berkelanjutan. Peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, melalui pasokan air yang stabil dan tepat waktu. Pengurangan risiko gagal panen, yang selama ini menjadi ancaman utama di daerah dengan curah hujan tidak menentu. Penguatan ketahanan pangan lokal, sebagai bagian dari kontribusi terhadap swasembada pangan nasional. Selain manfaat teknis, pembangunan JIAT juga memperkuat peran institusi publik dalam menghadirkan layanan yang berdampak langsung bagi masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara teknologi, kebijakan, dan kebutuhan lokal dapat menghasilkan solusi yang relevan dan berkelanjutan. Pendekatan ini juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya air secara bijak. Balai Wilayah Sungai Kalimantan V Tanjung Selor berharap bahwa program JIAT dapat menjadi model percontohan bagi wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa. Ke depan, penguatan kapasitas petani, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pengelolaan sumber daya air yang inklusif akan terus menjadi prioritas dalam mewujudkan pelayanan terpadu yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Air merupakan sumber kehidupan, dan jaringan irigasi air tanah menjadi penghubung penting dalam mewujudkan kesejahteraan petani di daerah-daerah yang membutuhkan dukungan irigasi berkelanjutan.