Berita

Beranda / Berita / Kunjungan Kepala BWS Sulawesi IV Kendari ke Lokasi Pelaksanaan Padat Karya di Kabupaten Kolaka

Kunjungan Kepala BWS Sulawesi IV Kendari ke Lokasi Pelaksanaan Padat Karya di Kabupaten Kolaka

  • Senin, 29 Mar 2021 01:11 WITA
  • 549 Kali dilihat
  • Berita Balai
Kunjungan Kepala BWS Sulawesi IV Kendari ke Lokasi Pelaksanaan Padat Karya di Kabupaten Kolaka keterangan foto

KOLAKA - Pada Sabtu (27/03) Kepala BWS Sulawesi IV Kendari bersama jajaran pejabat struktural melanjutkan kunjungannya ke lokasi pembangunan Aquiver Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) terkait pelaksanaan program padat karya yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari di Desa Plasma Jaya dan Desa Tanggeau, Kec. Polinggona, Kab. Kolaka.

Kepala BWS Sulawesi IV Kendari disela kunjungannya menerangkan bahwa ABSAH merupakan bangunan penyediaan air baku mandiri, dengan prinsip kerja menampung air hujan dalam tampungan yang didalamnya terdapat media akuifer buatan, sehingga diharapkan hasil tampungan air hujan nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat saat musim kemarau datang untuk mewujudkan program upaya penanggulangan krisis air didaerah kekeringan.

Wagiyo, ST., M.Si selaku PPK Air Tanah dan Air Baku II lebih lanjut menerangkan terdapat 4 titik lokasi untuk pembangunan ABSAH di Sulawesi Tenggara, diantaranya 3 titik di Kab. Kolaka dan 1 titik di Kab. Bombana dengan total anggaran sebesar 2,075 Milyar. Target awal warga lokal yang terlibat dalam pekerjaan sebanyak 20 orang dengan masa kerja 150 Hari Kalender, namun saat ini telah ditingkatkan menjadi 30-40 orang dengan masa kerja 75 Hari Kalender mengingat besarnya antusiasme warga untuk terlibat dalam pelaksanaan Padat Karya di masa pandemi ini.

Kepala Desa Tanggeau saat dimintai keterangannya mengungkapkan bahwa para warga desa sangat terbantu dengan masuknya program Padat Karya ini, khususnya warga yang perekonomiannya sangat terdampak akibat wabah penyakit COVID-19. Karena dengan adanya program ini warga dapat kembali bekerja dan dapat menafkahi keluarga. Beliau juga beharap dengan adanya ABSAH nantinya dapat membantu warga desa saat kekurangan air pada musim kering.

Padat Karya sendiri merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa khususnya yang miskin dan marginal yang bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk memberikan tambahan upah/ pendapatan, meningkatkan daya beli, mengurangi kemiskinan, dan sekaligus mendukung penurunan angka stunting. Dengan skema Padat Karya diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dengan memberikan honorarium (upah) langsung tunai kepada tenaga kerja yang terlibat, baik secara harian maupun mingguan, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

#KemenPUPR
#SigapMembangunNegeri
#DitjenSDA

Galeri Foto :