Sejarah BHLK
💡 Masa Awal dan Cikal Bakal
1936: Hydrodynamisch Laboratorium didirikan di THS (sekarang ITB)
1939: Dienst van Havenwezen mendirikan laboratorium penelitian di THS
1947: Laboratorium dibuka kembali sebagai bagian dari Instituut voor Weg en Waterboukundige Onderzoekingen (WWO), terdiri dari tiga bagian termasuk Waterloopkundig Laboratorium.
🔁 Perubahan Struktur dan Nama
1950: Diubah menjadi Institut Teknik Air dan Tanah (ITAT), lalu menjadi Balai Penyelidikan Teknik.
1953: Balai dipecah; bagian Hidrologi masuk ke Direktorat Perairan.
1958: Berdiri Balai Hidrologi dan Hidrometri, dipimpin Ir. Ali Djojodinoto.
1960: Menjadi bagian dari Kementerian PUT dengan nama yang sama.
1964: Nama berubah menjadi Balai Penyelidikan Masalah Air dan Hidrologi.
⚙️ Pembentukan LPMA dan Penguatan Fungsi
1965–1966: Pasca G30S, dilebur menjadi Lembaga Penyelidikan Masalah Air (LPMA) di bawah Ditjen Pengairan. Dipimpin Ir. Rachmat Tirtotjondro.
1974: LPMA menjadi Direktorat Penyelidikan Masalah Air (DPMA) melalui Keppres 28 Agustus 1974.
1984: DPMA diubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan (Puslitbang Pengairan).
🏢 Pembentukan Balai dan Reorganisasi
1985: Dibentuk 6 UPT termasuk:
Balai Penyelidikan Hidrologi – Bandung
1994–1995: Struktur diperbarui, balai terkait:
Balai Hidrologi
Balai Lingkungan Keairan
🔄 Penggabungan dan Pembentukan Akhir
2005: Reorganisasi UPT, terbentuk:
Balai Hidrologi dan Tata Air – Bandung
Balai Lingkungan Keairan – Bandung
20XX: Balai Hidrologi dan Tata Air digabung dengan Balai Lingkungan Keairan menjadi:
Balai Hidrologi dan Lingkungan Keairan (nama resmi hingga kini)