KENDARI – Memasuki tahun 2023 pada Rabu (22/2), Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kantor Pengadaan Air Tanah (PAT) BWS Sulawesi IV Kendari, Lepo-lepo.

Kegiatan Apel dilaksanakan untuk mengecek sejauh mana kesiapan dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana pada saat musim hujan maupun kemarau. Menindaklanjuti arahan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR dalam konferensi pers di sela acara Kick-Off meeting World Water Forum ke-10 pada hari Rabu (15/02), Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, Agus Safari, ST., MT yang bertindak sebagai pembina apel, menyampaikan guna mengantisipasi datangnya musim kemarau di tahun 2023 yang akan lebih kering berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena El Nino, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginventarisasi sarana prasarana yang sudah ada untuk pengelolaan air seperti memastikan pemanfaatan volume air di bendungan, dengan cara mengatur volume di bendungan semaksimal mungkin.

Namun, kondisi berbeda kemungkinan terjadi pada wilayah Sulawesi Tenggara. BMKG Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara memprakirakan awal musim hujan di wilayah Sulawesi Tenggara paling awal terjadi pada bulan Januari hingga Juni 2023.

Setelah kegiatan apel, Kepala BWS Sulawesi IV Kendari juga melakukan pengecekan dan memastikan alat prasarana, peralatan dan bahan banjiran berfungsi dengan baik. Alat berat dan bahan banjiran yang disiapkan antara lain 4 buah excavator, 3 buah amphibious excavator, 2 buah dumptruck, 30 buah pompa alkon, 3 buah perahu karet, 2 buah mobile pump, 1 buah speedboat, 2.465 lembar bronjong serta 6.960 geobag.

Kegiatan apel satgas bencana diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antar tim posko satgas bencana serta para stakeholder terkait guna mendeteksi dini dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di Provinsi Sulawesi Tenggara.

#SigapMembangunNegeri
#KementerianPUPR
#DitjenSDA