Balai Wilayah Sungai Mengadakan Rapat Konsultansi Dalam Rangka Mengantisipasi Kekeringan Di Provinsi
- Kamis, 20 Agust 2015 10:31 WITA
- 1118 Kali dilihat
- Berita Balai
Letak geografis Indonesia diantara dua benua, dan dua samudra serta terletak di sekitar garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan di Indonesia. Posisi geografis ini menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO). ENSO menyebabkan terjadinya kekeringan apabila kondisi suhu permukaan laut di Pasifik Equator bagian tengah hingga timur menghangat (El Nino).
Kekeringan merupakan salah satu fenomena yang terjadi sebagai dampak penyimpangan iklim global seperti El Nino dan Osilasi Selatan. Dewasa ini bencana kekeringan semakin sering terjasi bukan saja pada periode tahun – tahun EL Nino, tetapi juga pada periode tahun dalam keadaan kondisi normal.
Dengan permasalahan kekeringan tersebut, BWS Sulawesi IV Mengadakan Rapat Konsultasi mengantipasi Kekeringan di Provinsi Sulawesi Tenggara Pada Hari Rabu (19/8). Bertempat di Aula Kantor Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWS) IV Jl. Balai Kota IV No. 1. Peserta Rapat terdiri dari seluruh SKPD pengelola TP OP Bidang Sumber Daya Air. Rapat tersebut di pimpin oleh Kepala BWS Sulawesi IV, Bapak Suparji, SST., MT, dalam sambutannya Bapak Suparji mengatakan cuaca ekstrim akibat badai El Nino berpotensi terkena dampaknya di Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga perlu adanya upaya - upaya untuk mengantisipasi kemarau yang berkepanjangan. Seperti membuat Embung (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim kemarau. (Publikasi Crew)