KENDARI - Sebagai langkah awal Pengawalan dan Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Bendungan Ameroro, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari dan Direktorat D Kejaksaan Agung Republik Indonesia Prov. Sultra melakukan pembahasan pengadaan tanah di Kantor Kejaksaan Kendari pada Selasa (08/08).

Pertemuan ini diawali dengan pemaparan materi proyek pembangunan Bendungan Ameroro oleh Kepala BWS Sulawesi IV Kendari Agus Safari ST., MT yang berlokasi Desa Tamesandi, Kecamatan Uepi, Kabupaten Konawe.

Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa Bendungan Ameroro saat ini dibangun memiliki kapasitas tampung 88,27 juta m3, luas genangan 375,86 Ha dan potensi pemanfaatan air irigasi seluas 3,363 Ha. Diproyeksikan pembangunan Bendungan Ameroro ini memenuhi pelayanan air baku untuk masyarakat kurang lebih 511 liter/detik dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 1,3 MW. Fungsi lain Bendungan Ameroro ini dapat mereduksi banjir sebesar 443,34 m3/detik dan juga sebagai objek wisata untuk masyarakat Kab. Konawe.

Pembahasan Pengawalan dan Pengamanan Pembangunan Strategis Bendungan Ameroro dengan Direktorat D Kejaksaan Agung RI Sultra, Kepala BWS Sulawesi IV Kendari didampingi oleh Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), Kepala SNVT Pembangunan Bendungan, PPK Perencanaan Pembangunan Bendungan, PPK Bendungan I, PPK Pengadaan Tanah Lingkup BWS Sulawesi IV Kendari. Pertemuan ini membahas terkait proses pengadaan tanah tahap I yang sudah selesai dilaksanakan, dan Pengawalan dan Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) proses tahap II. Proses pengadaan lahan tahap II dengan luas lahan yang akan di bebaskan kurang lebih 20,37 Ha.

Diakhir pemaparan, Kepala BWS Sulawesi IV Kendari menyampaikan bahwa proyek pembangunan Bendungan Ameroro rencananya akan diresmikan pada akhir tahun 2023, dengan progres kontruksi sudah mencapai 78%.

#KemenPUPR
#DitjenSDA
#SigapMembangunNegeri
#10thWorldWaterForum
#WaterForSharedProsperity