KENDARI - Demi mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan air tanah dan air baku, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis bagi para petugas Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (OP SDA) Air Tanah dan Air Baku yang dilaksanakan selama 3 hari pada Rabu (13/04) hingga Jumat (15/04) di Swissbel Hotel, Kendari.

Pemanfaatan air tanah untuk keperluan irigasi, ataupun air baku untuk air minum telah berkembang hampir diseluruh wilayah Indonesia. Air tanah umumnya digunakan oleh para petani untuk mengairi lahan. Pemanfaatan air tanah cenderung digunakan saat musim kering/kemarau dikarenakan kebutuhan masyarakat yang sangat meningkat pada musim kemarau. Pemanfaatan air tanah yg digunakan oleh sebagian besar para petani adalah untuk mengairi lahan pertanian dan harus didukung dengan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT). JIAT adalah sistem jaringan yang direncanakan untuk memanfaatkan air tanah yang berasal dari lingkungan air tanah melalui sumur bor.

Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, Agus Safari, ST., MT dalam sambutannya menerangkan bahwa pada kondisi nyata, kegiatan pertanian seringkali mengalami kendala dan penurunan akibat lahan pertanian yang mengalami kekurangan air, yang pada umumnya diakibatkan oleh kerusakan prasarana fisik JIAT sehingga mengganggu sistem kinerja. Kerusakan prasarana fisik JIAT diakibatkan tidak adanya pemeliharaan yang dilakukan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, untuk menjamin fungsi prasarana JIAT yang berkelanjutan, maka perlu dilakukan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan yang berkesinambungan. Menutup sambutannya, Agus Safari berharap dengan adanya kegiatandapat meningkatkan kompetensi tenaga OP dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.

#MengelolaAirUntukNegeri
#SigapMembangunNegeri
#DitjenSDA
#BanggaMelayaniBangsa
#KemenPUPR