Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari melakukan Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) antara Pemerintah, Komunitas Peduli Sungai (KPS) dan Perguruan Tinggi, selama 2 hari pada Kamis-Jumat (19-20/10) di Plaza Inn Hotel Kendari.

Membuka kegiatan ini Kepala Seksi Pelaksanaan Sahrullah Abdul, ST mewakili Kepala BWS Sulawesi IV Kendari menjelaskan bahwa sungai merupakan kehidupan yang sangat dekat dengan kita, selama ribuan tahun manusia hidup berdampingan dengan sungai. Dimana sungai dalam kehidupan manusia berfungsi sebagai penyalur air hujan, sumber air baku untuk kebutuhan irigasi, domestik, industri, tenaga sarana olahraga, pariwisata, perdagangan transportasi, sumber mata pencarian, dan lain-lain. Sedangkan untuk kehidupan alam, sungai sebagai habitat flora dan fauna, pemulih kualitas air, penyeimbang lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Sahrullah Abdul, ST juga mengatakan bahwa seiring waktu berjalan sungai kemudian menghadapi permasalahan klasiknya atau 3T problems diantaranya; permasalahan too much yaitu menimbulkan banjir bandang, erosi dan tanah longsor, permasalahan too little yaitu menimbulkan kekeringan dan permasalahan too dirty yaitu menimbulkan pencemaran air oleh bahan kimia dan sedimentasi. Terkait permasalahan too much, frekuensi kejadian banjir di Indonesia kian cenderung meningkat. Sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa banjir bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan. Adapun penyebab terjadinya banjir yaitu bukan saja karena curah hujan yang tinggi, tetapi sebagian dampaknya terjadi karena ulah manusia yang tidak menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitar sungai.

Pada kesempatan yang sama kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama Kebijakan Pengelola Sungai dan Kemitraan dalam Pengelolaan Sungai / Peran Pemerintah, Komunitas Peduli Sungai dan Perguruan Tinggi oleh Direktorat Bina OP. Pemaparan materi kedua Pengetahuan Umum Sungai oleh Bapak Dr. Ir, Syarif, ST., MT selaku Dosen Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo. Pemaparan materi ketiga Penanggulangan Sampah disungai oleh Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sultra. Selanjutnya pemaparan materi, dilanjutkan pada Jumat (20/10) yaitu Konservasi Air Melalui Pembuatan Sumur Resapan (Biopori) dan Panen Air Hujan sebagai Aternatif Sumber Air oleh Direktorat Bina OP, yang ditutup dengan Shareng session KPS Ramang – Ramang Prov. Sultra.

Melalui kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengelolaan SDA ini, diharapkan Pemerintah, Komunitas Peduli Sungai dan Perguruan Tinggi dalam setiap aksinya nanti dapat membentuk pemahaman dan kesadaran masyarakat, bahwa mereka tidak hanya memiliki hak sebagai pengguna air, tetapi juga turut andil dan bertanggung jawab, serta wajib memberikan konstribusi dalam memelihara alam dan lingkungan yang menjadi sumber air.

Facebook : BWS Sulawesi IV Kendari
Instagram : BWS Sulawesi IV Kendari
Youtobe : BWS Sulawesi IV Kendari
TikoTok : BWS Sulawesi IV Kendari
Website : https://sda.pu.go.id/balai/bwssulawesi4/

#SigapMembangunNegeri
#DitjenSDA
#KemenPUPR
#10thWorldWaterForum
#WaterForSharedProsperity