KONAWE — Direktur Bendungan dan Danau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Adenan Rasyid, S.T., M.T didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari bersama Kepala Balai Teknik Bendungan, Komisi Keamanan bendungan serta Tim Evaluasi Pembangunan Bendungan melakukan monitoring evaluasi (MONEV) Proyek Pembangunan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Sabtu (16/09).

Bendungan Ameroro yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air ini menghadapi berbagai tantangan selama pembangunan. Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan rencana, memiliki dampak positif yang signifikan, serta mematuhi standar keselamatan dan lingkungan yang berlaku. Selain itu kegiatan ini juga merupakan langkah kritis dalam memastikan bahwa semua aspek dalam pengerjaan proyek pembangunan bendungan telah dipertimbangkan dengan matang dan semua masalah yang mungkin timbul dapat diatasi secara tepat waktu.

Selama kunjungan tersebut, Direktur Bendungan dan Pantai bersama jajaran melakukan survei menyeluruh terhadap berbagai aspek dalam pembangunan Bendungan Ameroro, termasuk progress Pekerjaan fisik, lanskap bendungan serta kualitas pelaksanaan konstruksi. Adapun bagian pekerjaan bendungan yang dikunjungi diantaranya: Main Gate, Gardu Pandang, Bangunan Fasilitas, Rumah Katup, Main Dam, dan Spillway.

Disela kunjungan, Agus Safari, S.T., M.T selaku Kepala BWS Sulawesi IV Kendari mengatakan saat ini progress pembangunan Bendungan Ameroro secara keseluruhan telah mencapai 80,5%, dimana progress pembangunan tubuh bendungan telah mencapai 60% dan spillway mencapai 93%.

Adenan Rasyid juga menambahkan proses pembangunan Bendungan Ameroro berjalan dengan aman, sesuai rencana dan dipastikan tidak akan mengganggu target jadwal penyelesaian konstruksi bendungan secara keseluruhan.

Perlu diketahui Bendungan Ameroro nantinya akan memiliki kapasitas tampung sebesar 88,27juta m3 dengan luar genangan 375,86 Ha, dan diproyeksikan untuk pemanfaatan pelayanan Daerah Irigasi (D.I) Ameroro dan Meraka seluas 3.363 Ha, pelayanan air baku sebesar 511 liter/detik, pengendalian banjir, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pariwisata.

#KementerianPUPR
#DitjenSDA
#SigapMembangunNegeri
#10thWorldWaterForum
#WaterForSharedProsperity