BAU-BAU – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan mendukung program swasembada pangan, Kementerian PU melalui BWS Sulawesi IV Kendari melaksanakan monitoring kegiatan di Kota Bau-Bau dan Kabupaten Buton, dengan fokus utama kondisi eksisting infrastruktur SDA pada Selasa (16/09). Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala BWS Sulawesi IV Kendari Muhammad Harliansyah bersama tim.

Kunjungan kali ini difokuskan pada beberapa lokasi dan kegiatan yaitu Daerah Irigasi Wahope yang terletak di Kecamatan Kapontori yang juga melaksanakan kegiatan P3TGAI. Di Kabupaten Buton tepatnya di Kecamatan Kapontori rombongan meninjau langsung Bendung Daerah Irigasi Kapontori. Bendung ini adalah salah satu infrastruktur vital yang dibangun sejak tahun 1982 dengan potensi layanan irigasi sekitar 239 Ha. Peninjauan difokuskan pada kondisi fisik bendung, pintu air, serta saluran irigasi primer hingga tersier.

Sedangkan di Kota Bau-Bau, salah satu lokasi yang dikunjungi yakni pengeboran sumur air tanah dalam rangka Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) pada Daerah Irigasi Wonco yang masuk dalam program Inpres No. 2 tahun 2025 Tahap II. Hal ini demi memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis.

Disela-sela kunjungan Kepala BWS Sulawesi IV Kendari juga menyempatkan diri berdialog dengan petani, beberapa orang petani menyampaikan beberapa kendala terkait distribusi air. Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai menekankan pentingnya pemeliharaan rutin oleh Pemerintah Daerah maupun kelompok tani agar layanan irigasi dapat berfungsi optimal. “Air harus didistribusikan secara merata dan berkelanjutan, pemeliharaan infrastruktur menjadi kunci agar hasil pertanian tetap terjaga” ujarnya.

Selain meninjau kondisi lapangan, BWS Sulawesi IV Kendari juga berkoordinasi dengan Walikota Bau-Bau dan Dinas Pekerjaan Umum bidang SDA, pertemuan ini membahas rencana pengembangan infrastruktur lainnya dalam mendukung program swasembada pangan dan menetapkan langkah strategis demi membangun sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah.