"Akar yang Bercerita, Daun yang Menyimpan Hujan"
Berita Balai •

Di tengah kepadatan bangunan dan tanah yang semakin tertutup beton, pohon di halaman rumah ibarat penjaga yang diam, namun penuh arti. Mereka bukan sekadar pelindung dari panas, tapi juga sahabat air yang bekerja tanpa pamrih. Akar-akarnya menjulur ke dalam bumi, menyimpan air hujan perlahan, seolah menabung untuk masa depan yang lebih hijau.
Beberapa pohon memiliki kemampuan lebih dalam hal ini. Bambu, misalnya, punya akar serabut yang dalam dan menyebar luas—seperti tangan-tangan kecil yang memeluk bumi. Pohon kersen tampil sederhana, tapi rindangnya menjaga kelembaban tanah dan buahnya jadi santapan burung-burung pagi. Mangga dan nangka adalah raksasa pekarangan, tajuknya menaungi, akarnya menyerap air dan menahan limpasan.
Lalu ada pohon salam, si kecil yang bersahaja. Meski tubuhnya ramping, ia pandai meresapkan air tanpa mengganggu fondasi rumah. Ia tumbuh tenang, menyatu dengan ruang kecil, tapi tetap memberi banyak manfaat—baik untuk tanah maupun dapur. Setiap pohon punya cara sendiri menjaga air tetap tinggal lebih lama di dalam tanah.
Menanam pohon bukan sekadar menghijaukan halaman. Ini adalah langkah kecil, tapi berarti besar untuk merawat bumi. Karena di balik batang yang diam dan daun yang bergoyang, mereka menyimpan air, menahan banjir, dan memberi harapan di tengah perubahan iklim. Maka, mari beri tempat untuk mereka—di sudut halaman, dan di hati kita.
Berita

"Akar yang Bercerita, Daun yang Menyimpan Hujan"

Air Minum di Aceh: Pilihan Warga, Cerminan Rasa Aman

Tiga Jalur Air, Satu Misi: Menghidupi Negeri dari Ujung Selokan Hingga Sawah Hijau

Wakil Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Bidang Pengairan Dinas PUPR Pidie Jaya bersilaturrhami dengan BWS Sumatera I

Jaga Air, Jaga Masa Depan: Jangan Sampai Nyesel Belakangan!

Halal Bihalal, Pererat Silaturahmi Keluarga Besar BWS Sumatera I