Empat Kecamatan Krisis Air

Aceh

LHOKSUKON - Warga  empat  kecamatan di  Aceh  Utara dalam  sebulan  terakhir  dilaporkan  kesulitan  memperoleh  air. Hal  itu  terjadi  karena  sebagian besar  

sumur di  Kecamatan Pirak Timur, Cot Girek, Banda Baro, dan  sawang  kering akibat kemarau yang melanda  kawasan  itu dalam beberapa  bulan  terakhir. Kondisi  itu diperparah karena  belum  semua warga di  empat kecamatan  tersebut  mendapat suplai air bersih dari Perusahaan  Air Minum  Daerah (PDAM) Tirta Mon Pase Aceh Utara.

Kondisi terparah terjadi di Pirak Timu. Warga 23 desa di kecamatan itu selama ini harus mengangkut air dari sungai  menggunakan  sepeda motor.  Pasalnya,  jarak sungai dengan rumah sebagian warga mencapai dua kilometer. Kondisi serupa juga terjadi di sejumlah desa dalam Kecamatan Cot Girek.

“Air sumur kami kering total sejak sebulan lalu. Jadi, tidak ada pilihan lain bagi warga kecuali mengambil air sungai. Untuk air minum, warga membeli air isi ulang,” ujar Teuku Faisal (27), warga Desa Aratonton, Pirak Timu kepada Serambi, kemarin. Karena itu, lanjutnya, tiap hari warga ramai-ramai ke sungai membawa jeriken untuk mengangkut air untuk kebutuhan sehari-hari.

Baktiar (32), warga Desa Cot Pala, Banda Baro juga menjelaskan, sumur warga di kawasan itu sudah  kering sejak tiga bulan lalu. Karena itu,  menurutnya, sebagian warga menggali lebih dalam lagi sumurnya untuk mendapatkan air. Tgk Ariyadi (30), warga Desa Trieng, Cot Girek menambahkan, banyak sumur warga di kawasan itu yang sudah kering. Sehingga warga harus mengambil air di sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

Prakirawan  Badan  Meteorologi  Klimatologi  dan Geofisika  (BMKG)  Lhokseumawe, Nursyamsi M Alfian, mulai  akhir  Februari  sampai September memang masa untuk  musim  kemarau. Namun,  pada April  hingga  Mei  masih  berpotensi  hujan,  meski  sedang  kemarau.  “Tapi  pada  Juni  sampai  Juli  nanti kita prediksikan kemaraunya bertambah parah dan diprediksikan dalam dua bulan tersebut tak ada hujan. Begitu juga suhu akan meningkat.” jelas Nursyamsi.

Sekdakab Aceh Utara, Drs Isa Anshari, saat dikonfirmasi Serambi, Rabu (23/4) sore mengatakan, tadi (kemarin-red) pihaknya sudah mendapat informasi ada warga kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur mereka kering. “Saya langsung sampaikan ke PDAM Tirta Mon Pase supaya membantu menyuplai air bersih dengan mobil tangki ke kawasan yang benar-benar krisis air dan belum ada jaringan PDAM,” tegas Isa.

Untuk tahap pertama, lanjutnya, yang dibantu untuk air minum  dulu.  “Karena itu,  jika  ada warga  yang  sumurnya  kering  dan  kesulitan  mendapatkan air bersih, segera melapor ke PDAM agar bisa segera dibantu air bersih,” harap Sekda.

Sebelumnya,  Pelaksana  tugas (Plt)  Direktur  Utama  PDAM  Tirta  Mon Pase,  TM Yakob  menyebutkan  kapasitas  Water Treatment Plant (WTP) di Lhoksukon tak  mampu  menyuplai   air  bersih  ke Pirak Timu. Sehingga  jika  dipaksa,  dikhawatirkan  mengganggu  suplai  air ke  pelanggan lain. “Kami sudah usulkan dana untuk penambahan kapasitas WTP di Lhoksukon ke pusat, karena itu kami mohon warga bersabar,” katanya.(jf)

Berita

berita/417892ed-61dd-4acf-b8c4-19800e4b628b/1730345649.jpg

Sidang V Tim Koordinasi Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai Aceh Meureudu 2024 Digelar di The Pade Hotel

berita/1b56aad8-8ee8-4d22-b371-4b12a263176e/1730097026.jpg

Sidang IV Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Periode II Tahun 2024

berita/cb5b0786-efbd-4445-9cd9-62ba44c0fb0f/1729652810.jpg

Konsolidasi Pelayanan Publik pada BWS Sumatera I

berita/486c77f7-9ba6-473f-92d5-9dde989bfef6/1729757811.jpg

Ciptakan Lingkungan Kerja Yang Sehat dan Produktif, BWS Sumatera I Laksanakan Tes Kesehatan Rutin

berita/6c8fac43-3b6c-4afd-b830-1ed80728571b/1729216340.jpg

Sidang IV TKPSDA Wilayah Sungai Woyla-Bateue Periode III Tahun 2024

berita/ddcc41d7-f3d1-4328-9c26-59cc8f82c8de/1729068553.jpg

Rapat Tim Self Asessment River Basin Organization Performance Benchmarking (RBO PB) - River Basin Organization Pengelolaan Irigasi (RBO PI)