Pemahaman Permasalahan Bidang Air Di Indonesia

Kementerian PU-PR

Pemerintah Indonesia – Pemerintah Belanda memiliki pemahaman, informasi dan pengetahuan mengenai permasalahan hidrolik. Kerjasama tersebut juga memberikan beberapa peralatanan bermanfaat seperti sistem peringatan banjir, mikro zonasi untuk dataran rendah, panduan dan rekomentasi. Demikian disampaikan SAMPU Bidang Pengembangan Keahlian dan Tenaga Fungsional Imam Agus Nugroho dalam pertemuan kerjasama antara Kementerian PU dan Kementerian Infrastruktur dan Lingkungan, Belanda, Selasa (1/4) di Jakarta


Tujuan kerjasama bilateral tersebut saat ini memasuki fase III periode 2012 – 2014. Fase III ini fokus pada keselamatan air, pengamanan terhadap banjir, dan pengelolaan sumber daya air terpadu; air untuk ketahanan pangan dan ekosistem; ketersediaan air dan sanitasi; air dan iklim serta tata kelola air dan peningkatan kapasitas.


Hal ini penting mengingat  fase III adalah melanjutkan dan meningkatkan kerjasama di bidang sumber daya air yang menjadi fokus tadi serta peraturan di bidang sumber daya air. Kerja sama bilateral 4P - MOU antara Indonesia - Belanda bidang pengelolaan air masih menggunakan skema hibah, seperti pengiriman tenaga ahli, studi tim dan pelatihan. Kerjasama ini tidak melibatkan sektor swasta atau BUMN dalam pembiayaan untuk kegiatan infrastruktur ke-PU-an dan pemukiman. Ke depan, sektor swasta akan dilibatkan dalam kerjasama 4P - MOU dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.


Beberapa kegiatan 4P - MOU yaitu Strategi Pertahanan Pesisir Jakarta (Jakarta Coastal Defense Strategy/JCDS) atau Kapital Pembangunan Pesisir Terpadu Nasional (National Capitan Integrated Coastal Development/NCICD); air untuk ketahanan pangan; Jakarta Flood Management;   information and progress joint cooperations program antara BMKG dan Royal Netherlands Meterological Institude (KNMI) Belanda; Semarang Banger Polder Pilot Project; serta program baru : Young Water Professionals Development.


“Kami mengusulkan, satu poin penting  dalam MoU  berikutnya  untuk mendorong kerjasama dalam pengembangan dataran rendah, terutama di daerah rawa serta wilayah pesisir. Dataran rendah menjadi lebih penting bagi Indonesia dan ke depan untuk pengembangan potensi pertanian di masa yang akan datang terutama di Jawa,” ujar Imam Agus.(ind)

 

Sumber : pu.go.id

Berita

berita/cfdc2533-2734-4260-a0c2-1b6883f8de85/1764820871.jpg

BWS Sumatera I Aceh Kerahkan Alat Berat untuk Mendukung Penanganan Pascabencana di Aceh Tamiang

berita/0b128875-3eac-476c-b9ff-2938e4969b8f/1764823743.jpg

BWS Sumatera I Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Desa Aron dan Jurong Balee, Kabupaten Pidie

berita/9b63a5a8-b4c8-4a99-974d-f16c28396700/1764834084.jpg

BWS Sumatera I Salurkan Bantuan ke Kabupaten Aceh Tamiang yang Sempat Terisolir

berita/fe337c04-7ff0-47db-9160-83acf6f3d1d7/1764820096.jpg

Pembersihan Pasca Banjir di Bendung Tiro Rampung, BWS Sumatera I Pastikan Fungsi Infrastruktur Kembali Optimal

berita/0f16f8c9-989d-4fc9-b98f-266212c8f4c5/1764819659.jpg

Kepala BWS Sumatera I Melepas Rombongan Penyalur Bantuan untuk Korban Banjir di Pidie dan Pidie Jaya

berita/bebdd7ba-f722-4502-90be-33633cc91177/1764820671.jpg

BWS Sumatera I Salurkan Bantuan Logistik untuk Warga Desa Beurawang dan Desa Meunasah Lhok, Kabupaten Pidie Jaya