Pada
tanggal 23 November 2024, banjir bandang menghantam Sumatera Utara, mengubah
alinyemen sungai yang dulu berkelok indah menjadi lurus, dengan lebar meluas
dari 3 sampai 5 meter menjadi lebih dari 100 meter. Hanya beberapa hari
berselang, hujan kembali datang, membawa banjir yang merendam dan merusak
lahan, permukiman, hingga infrastruktur penting.
Balai Teknik Sungai bersama Direktorat Bina Teknik SDA melakukan kajian cepat
di beberapa lokasi terdampak banjir seperti di Sibolangit, Deli Serdang dan Sayur
Matinggi, Tapanuli Selatan.
Upaya penanggulangan darurat telah dilakukan dengan membersihkan lokasi,
membangun tanggul darurat menggunakan bronjong dan geobag, hingga melindungi
infrastruktur yang masih berdiri kokoh. Balai Teknis Sungai bersama Direktorat
Bina Teknik merekomendasikan penanganan berupa penggalian dan pelebaran alur
sungai, serta pembangunan tanggul baru. Namun, ini bukan sekadar membangun
kembali. Ini tentang belajar dari bencana: memastikan kajian jangka panjang
dilakukan, dari hidrologi hingga perlindungan kawasan rawan bencana.
Karena alam selalu punya cara untuk mengingatkan kita. Bencana ini adalah
cerita tentang kekuatan alam, ketahanan manusia, dan pentingnya menjaga harmoni
dengan lingkungan. Bersama, kita bangun kembali, lebih baik dari sebelumnya.