Fishway (juga dikenal sebagai fish ladder, fish pass, atau
jalur ikan) adalah struktur buatan yang dirancang untuk memfasilitasi
pergerakan ikan migrasi (seperti ikan sidat, salmon, dll.) agar dapat melewati
hambatan buatan seperti bendungan, bendung, atau checkdam, guna mencapai
habitat pemijahan di hilir dan bermigrasi ke hulu atau sebaliknya (Baumgartner
et al., 2021; Katopodis, 2005; Noonan et al., 2012).
Sidat (Anguilla spp.) merupakan ikan yang bermigrasi antara laut dan perairan
tawar. Indonesia adalah salah satu habitat penting bagi spesies sidat tropis,
seperti Anguilla bicolor dan Anguilla marmorata, terutama di sungai-sungai
besar di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.
Jika jalur migrasi terus terganggu dan tidak ada solusi ekologis, populasi
sidat berisiko mengalami kepunahan lokal. Ini juga berdampak pada keberlanjutan
ekonomi dan ekosistem, mengingat sidat merupakan komoditas ekspor bernilai
tinggi dan bagian penting dari rantai makanan perairan.
Balai Teknik Sungai bersama Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan
Perairan Darat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melakukan
penelitian kolaboratif mengenai fishway, dengan fokus pada spesies ikan sidat
(Anguilla spp.). Penelitian ini bertujuan untuk memahami kemampuan climbing behaviour
dari ikan sidat dalam melewati fishway fishway (eel/elver pass) dengan variasi
tingkat kemiringan dan tipe saluran yang berbeda.