Monitoring P3TGAI di Kabupaten Sikka


Kategori : Berita SDA

14 Juli 2022, 17:00:00


Lokasi P3A Wair Horet Di Desa Wair Terang Kecamatan Waigete

Foto : Lokasi P3A Wair Horet Di Desa Wair Terang Kecamatan Waigete


Monitoring P3TGAI di Kabupaten Sikka

Penerima manfaat Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) tahun 2022 pada Kegiatan OP SDA II Satuan Kerja O&P SDA Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II tercatat  sebanyak 34 lokasi yang berada di Kabupaten Manggarai Barat 2 lokasi, Kab. Manggarai 2 lokasi, Kab. Manggarai Timur 4 lokasi, Kab. Nagekeo 5 lokasi, Kab. Ende 4 lokasi, Kab. Sikka 4 lokasi, Kab. Flores Timur 4 lokasi dan Kab. Lembata 9 Lokasi. Setiap lokasi mendapat dana sebesar 195 juta rupiah, digunakan untuk peningkatan saluran tersier, selain itu ditempatkan tenaga pendamping masyarakat (TPM) sebagai tenaga teknis dan administrasi serta dikoordinir oleh Konsultan Manajemen Balai (KMB). PPK OP SDA II, Aprianus M. Y. Kale, S.ST, MT mengatakan pembangunan Tahap I dimulai pada bulan April dan pada akhir Juli 2022, sesuai hasil monitoring pada sejumlah lokasi, bahwa hampir seluruh lokasi telah mencapai progress 100% membangun saluran tersier dengan konstruksi pasangan batu. Monitoring kesejumlah lokasi pekerjaan oleh PPK OP SDA II, Aprianus M. Y. Kale, S.ST, MT dan staf pada awal bulan Juli 2022 diantaranya di Kab. Ende, Kab. Sikka dan Kab. Flores Timur.

Lokasi P3TGAI Kabupaten Sikka yaitu, P3A Wair Horet di Desa Wair Terang, Kec. Waigete pada Daerah Irigasi (D.I.) Wodong, P3A Watuomok Desa Watuomok, Kec. Talibura pada D.I. Nebe, P3A Woloone Desa Paga Kec. Paga dan P3A Iju Watu Bou Desa Korobhera Kec. Mago. PPK OP SDA II, Aprianus M. Y. Kale, S.ST, MT mengatakan masing-masing lokasi menerima dana sebesar 195 juta rupiah yang digunakan untuk membangun saluran tersier dengan konstruksi pasangan batu. Pembangunan Tahap I dimulai pada bulan April dan pada akhir Juli 2022. Sesuai hasil monitoring pada sejumlah lokasi, bahwa hampir seluruhnya telah mencapai progress 100%. Setiap lokasi ditempatkan tenaga pendamping masyarakat (TPM) sebagai tenaga teknis dan administrasi serta dikoordinir oleh Konsultan Manajemen Balai (KMB).

P3A Woloone Di Desa Paga Kecamatan Paga

Ketua P3A Woloone, Franken yang ditemui dilokasi pekerjaan mengatakan, mereka berhasil membangun saluran tersier sepanjang 373 m, dari rencana 375 m, artinya ada sumbangsih  dari swadaya kelompok untuk mencapai layanan seluruhnya sepanjang 2 m. Dalam mengerjakan Jaringan tersier dengan pasangan batu dilakukan oleh kelompok tani yang melibatkan 50 orang anggota kelompok, dan butuh waktu 30 hari kerja hingga pekerjaan mencapai 100% pada akhir bulan Juni. Tanam padi seluas 10 ha setahun 2 kali tanam

Franken mengatakan program P3TGAI sangat baik untuk petani dan mengucapkan terima kasih sudah menjadi penerima manfaat P3TGAI, “sebelum ada saluran pasangan air yang mengalir merembes kekiri dan kanan saluran yang masih berupa saluran tanah”. Mewakili petani setempat, Franken mengharapkan ada penambahan saluran pasangan sebagai penerima P3TGAI, dimana dana tersebut sedianya akan digunakan untuk mengairi 5 ha lahan sawah.

PPK OP SDA II, Aprianus mengharapkan agas petani bisa menjaga dan memelihara saluran yang terbangun ini sehingga umurnya bisa Panjang.

 

P3A Wair Horet Di Desa Wair Terang Kecamatan Waigete

Bendahara P3A Wair Horet, Tresiawati merasa sangat senang dan sangat bersyukur karena sudah menerima manfaat dari P3TGAI. Lahan seluas 10 ha dengan tanaman padi dan beberapa ditanami tanaman Kakao. Dijelaskan kalau musim hujan, lahan ditanami padi, jika musim kemarau tanam holtikultura seperti tomat dan sayuran lainnya. sebanyak 30 orang dan dikerjakan selama 30 hari, kelompok P3A Wair Horet berhasil membangun saluran tersier sepanjang 440 darirencana 437 m, dengan demikian ada sumbangsih dari swadaya kelompok untuk mencapai layanan seluruhnya sepanjang 3 m.

Tresnawati mewakili kelompok tani setempat mengaharapkan pada berikutnya mendapat manfaat dari kegiatan P3TGAI.

P3A Watuomok Di Desa Watuomok Kecamatan Talibura

Ketua P3A Watuomok, Nasum Lewer yang ditemui dilokasi pekerjaan mengatakan, mereka berhasil membangun saluran tersier sepanjang415 m, sesuai dengan rencana dan mengairi lahan seluas 1,5 ha. Dijelaskan dari 415 m panjang saluran, pengerjaannya berlangsung di dua tempat terpisah, masing-masing 300 m dan 115 m. selama ini kebiasaan petani menanan padi sendiri-sendiri. Untuk tahun ini diusahakan untuk menanan serentak tanaman padi. Saat ini kami masih menunggu alokasi dana desa untuk pembelian bibit. “kami melibatkan 5 kelompok dalan satu P3A selama 11 hari”, kata Lewer yang hingga tahun 2022 sudah mendapatkan 3 kali manfaat P3TGAI. Menurutnya P3TGAI ini sangat membantu petani dan juga seperti kerinduan petani yang manginginkan saluran tersier permanen. Peningkatan inkam atau pemasukan bagi petani menurutnya pasti naik, dengan adanya saluran permanen dan tentunya dengan pola tanam yang baik. (Bai/Roy)

 

Bagikan :