
Pemerintah Siapkan Strategi Jaga Harga Pangan saat Ramadan & Idul Fitri
Jakarta, 20 Februari 2025 - Pemerintah telah menyusun
strategi pengendalian harga
pangan utama selama Bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri
2025. Kementerian akan
berkolaborasi mengawasi harga pangan di pasaran, dan
strategi lainnya adalah operasi
pasar.
“Pemerintah berorientasi menurunkan harga komoditas pangan
utama yang dibutuhkan
masyarakat, terutama minyak goreng dan gula. Bila ada
lonjakan, maka segera dilakukan
operasi pasar,” kata Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan
Evaluasi Komunikasi Kantor
Komunikasi Kepresidenan Fritz Edward Siregar, usai rapat
koordinasi terbatas kementerian
dan lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator
Bidang Pangan di Kantor
Kementerian Pertanian, Rabu (19/2/2025).
Fritz menegaskan, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan
kementerian dan lembaga
terkait berkolaborasi dalam mengawasi harga pangan tetap di
bawah Harga Eceran
Tertinggi (HET). “Kementerian Pertanian bekerja sama dengan
Kementerian BUMN untuk
memastikan harga tetap di bawah HET. Bila ada gejolak, maka
kementerian dan BUMN
terkait bergerak saling mendukung,” ujar Fritz.
Menurut Fritz, dalam Rakortas disepakati keterlibatan
sejumlah BUMN untuk melakukan
intervensi operasi pasar Gerakan Pangan Murah. Intervensi
atau dukungan disesuaikan
dengan bidang BUMN terkait. “Misalnya, BUMN bisa membantu
melalui aset yang dimiliki
menjadi outlet untuk pelaksanaan operasi pasar. Bisa juga
berupa dukungan angkutan
untuk distribusi bahan pangan,” katanya.
“Semua harus bergerak, ikut membantu operasi pasar dalam
Gerakan Pangan Murah.
Semua harus saling mendukung, mengantisipasi ketersediaan
bahan pangan di seluruh
Indonesia,” tambah Fritz.
Dalam konferensi pers setelah rapat koordinasi, Menteri
Pertanian Andi Amran Sulaiman
memberikan peringatan keras kepada para pengusaha yang tidak
mematuhi dan tidak
menjalankan penjualan bahan pokok sesuai HET. Tidak
main-main, perusahaan yang
melanggar terancam disegel dan dibekukan izinnya.
Mentan menyampaikan tindakan tegas ini dilakukan agar
masyarakat tenang, terutama
selama menjalankan ibadah puasa. “Jangan sampai semua
komoditas bahan pokok ini
melebihi HET yang telah ditentukan. Karena itu tolong dari
Kasatgas Pangan, Kepala Badan
Intelijen dan Keamanan, agar HET dan operasi pasar ini
dikawal dengan baik sebab ini
adalah perintah panglima tertinggi Presiden Prabowo
Subianto. Kalau ada yang melanggar
kami pastikan akan dilakukan penindakan bahkan pencabutan izin usaha,” ujar Amran.
Pemerintah telah menetapkan HET untuk Minyakita sebesar
Rp15.700 per liter, sedangkan
angka realisasinya Rp17.500 atau melebihi HET. Mentan
berharap angka sebesar itu dapat
diturunkan untuk memenuhi harapan masyarakat dalam
penyediaan minyak goreng dengan
harga terjangkau. “Yang pasti sekali lagi saya katakan
jangan ada yang bermain-main di
wilayah HET,” kata Amran.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri
menambahkan operasi pasar
merupakan wujud dan komitmen pemerintah untuk menjamin
kebutuhan pangan
masyarakat selama Ramadan. “Kami dari Kemendag mendukung
secara penuh operasi
pasar sebagai wujud menurunkan harga dan menstabilkan harga
sekaligus merespons
keluh kesah para ibu dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran,”
jelasnya.