Pengamanan Pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung Atasi Abrasi dan Trauma Pasca-Tsunami Selat Sunda
Kabupaten Pandeglang, merupakan daerah yang memiliki garis pantai terpanjang di Provinsi Banten. Tercatat, panjang pantai di Pandeglang mencapai 307 kilometer yang membentang dari Kecamatan Carita sampai Kecamatan Cikeusik.
Sayangnya, saat ini sejumlah pantai di Kabupaten Pandeglang justru mulai rusak akibat hantaman gelombang yang menyebabkan abrasi dan erosi di beberapa titik. Salah satu yang terdampak adalah pantai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, yang tepat berada di Kecamatan Panimbang.
Di kawasan ini, sekitar 14 kilometer pantainya mengalami abrasi sejak tahun 1995 dan saat ini kondisinya mengalami kemunduran garis pantai sekira 50 hingga 100 meter.
Maka dari itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3), kini tengah membangun pengamanan pantai sepanjang 13,8 kilometer di daerah tersebut. Pengamanan pantai ini berupa revetment yang dikerjakan secara multi-years.
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksana Jaringan Sumber Air Cidanau Ciujung Cidurian (SNVT PJSA C3) pada BBWSC3, Ahmad Victor Samodra menjelaskan, pembangunan pengamanan pantai itu merupakan tindak lanjut dari peristiwa Tsunami Selat Sunda tahun 2018 lalu.
"Tujuannya selain untuk melindungi aset usaha di KEK, tapi juga untuk mengobati rasa trauma pasca-tsunami 2018. Karena kita ketahui 2018 terjadi tsunami yang memakan korban yang mayoritas adalah wisatawan sehingga menimbulkan trauma bagi wisatawan domestik untuk berlibur ke Anyer dan Tanjung Lesung," jelasnya.
Victor menambahkan, proyek pengamanan pantai itu sudah dikerjakan sejak awal tahun 2021 dan akan dilakukan secara bertahap dengan target penyelesaian kegiatan pada tahun 2023 mendatang.
"Nanti mungkin ada tambahan bangunan plaza di sekitar Tanjung Lesung, termasuk dermaga kecil. Target pengerjaannya selesai tahun 2023," tandas pria berkacamata ini.