Sumur JIAT Kroya II: Air Tanah untuk Panen yang Lebih Pasti
Di wilayah Kroya II, Kabupaten Indramayu, harapan baru tumbuh bersama beroperasinya Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang dibangun oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung. Pembangunan sumur ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat infrastruktur sumber daya air guna mendukung produktivitas pertanian di tengah tantangan perubahan iklim dan musim kemarau yang berkepanjangan.
Satori, selaku Operator Kroya II, menyampaikan rasa syukurnya atas hadirnya fasilitas tersebut. Ia menuturkan bahwa sebelum adanya Sumur JIAT, petani di wilayahnya hanya mampu melakukan satu kali panen dalam setahun karena keterbatasan air. Kini, dengan pasokan air tanah yang lebih stabil dan terukur, petani memiliki peluang untuk menanam hingga dua bahkan tiga kali dalam setahun, sehingga produktivitas lahan meningkat secara signifikan.
Kehadiran Sumur JIAT ini tidak hanya menjamin kontinuitas air irigasi bagi lahan pertanian, tetapi juga memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat tani di wilayah hilir Sungai Cimanuk–Cisanggarung. Air yang tersedia sepanjang musim menjadikan petani lebih mandiri dalam mengatur pola tanam dan mengoptimalkan hasil panen, sekaligus mendukung program swasembada pangan nasional.
Pembangunan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air, yang menegaskan pentingnya penyediaan air irigasi berkelanjutan di tingkat tapak. Melalui program ini, BBWS Cimanuk Cisanggarung terus mendorong terwujudnya sistem irigasi terpadu berbasis air tanah yang efisien, adaptif, dan mendukung kesejahteraan petani.
Dengan mengalirnya air dari Sumur JIAT Kroya II, masyarakat kini memiliki kepastian bahwa hasil bumi mereka tidak lagi bergantung sepenuhnya pada musim. Setiap panen yang dihasilkan menjadi wujud nyata sinergi antara teknologi air dan ketekunan petani dalam mewujudkan ketahanan pangan untuk negeri.
















 PUPR
 PUPR 
.jpg)




.jpg)

.jpg)

.png)
