Dompu, Nusa Tenggara Barat
Hari ini, Minggu (21/9), Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau langsung Bendungan Tanju. Tujuannya jelas: memastikan air dari bendungan benar-benar mengalir sampai ke sawah petani.

Bendungan yang selesai dibangun tahun 2017 dan beroperasi sejak 2018 ini memiliki kapasitas tampung 17,86 juta m³ dengan luas genangan 325,20 hektare. Dirancang untuk mengairi 2.250 hektare Daerah Irigasi (DI) Tanju, bendungan ini juga memperkuat sistem Rababaka Komplek—penopang utama ketahanan pangan di Dompu dan Bima.

Menteri Dody menegaskan:
“Tugas saya sederhana, mengalirkan air hingga ke sawah. Apapun yang ditanam masyarakat—padi, jagung, atau bawang—kuncinya ada pada ketersediaan air.”

Untuk itu, pemerintah membentuk tim teknis terpadu yang akan turun langsung ke lapangan mencari solusi agar saluran irigasi sepanjang 48 km bisa segera selesai.

Dengan berfungsinya penuh Bendungan Tanju, petani yang biasanya hanya bisa menanam sekali setahun, diharapkan bisa menanam 2–3 kali setahun. Hasilnya, produktivitas pertanian meningkat, kesejahteraan masyarakat pun terangkat.

Harapan serupa juga disampaikan masyarakat setempat. Kepala Desa Tanju, Buyung Susanto, menyebut bendungan ini adalah impian lama warga yang tinggal di kawasan tandus. “Kami ingin bukan hanya jagung, tetapi juga padi bisa berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Kunjungan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama di Kawasan Timur Indonesia.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat #SetahunBerdampak #MengelolaAirUntukNegeri #SwasembadaPangan