
Sejak Desember 2021 hingga saat ini, pusat kota hingga Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) selalu dikepung banjir setiap kali hujan deras. Bukan hanya di wilayah pesisir yang menjadi langganan banjir, saat ini titik banjir terus meluas. Banjir ini disebabkan pendangkalan Sungai Pangkajene dan drainase di beberapa titik ruas jalan yang belum optimal menampung air.
Direktur Irigasi dan Rawa Suparji pada saat Kunjungan Kerja Spesifik (Kunfik) Komisi V DPR RI ke Pangkep menjelaskan permasalahan sungai di Kabupaten Pangkep karena DAS Pangkajene rusak akibat curah hujan yang tinggi menjadi penyebab terjadinya banjir.
“Banjir tersebut yang membawa sedimen sehingga terjadinya pendangkalan di DAS tersebut. Untuk itu kita akan melakukan desain teknologi rekayasa teknik dan ini membutuhkan studi yang mendalam dalam hal mengkaji permasalahan banjir di Kabupaten Pangkep, Dalam DAS tersebut juga terdapat Bendung Tabo-Tabo yang saat ini perlu dilakukan review desain” lanjut Suparji.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras berharap agar Kementerian PUPR dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang bisa memprioritaskan program penanganan Optimalisasi DAS Pangkajene. "Memang kendala saat ini terjadi keterbatasan kemampuan APBN kita akibat Covid-19, sehingga program pemerintah pusat didaerah dibatasi. Namun kami berharap pengendalian DAS Pangkep menjadi prioritas karena banjir ini dirasakan oleh semua masyarakat" ujar Andi Iwan.
Pada kunfik ini, turut hadir mendampingi anggota tim Komisi V DPR RI, diantaranya Sigit Susiantomo, Sri Wahyuni, Muhammad Aras, Sarce Bandaso Tandiasik Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi selatan, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeberang, Kepala Balai Prasarana Permukinan Wilayah Sulawesi Selatan, dan Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Kontruksi Wilayah Sulawesi Selatan.