Berita Balai, Berita SDA, Berita KemenPUPR
15 February 2021
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Tukul Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti, Minggu (14/02/2021). Hadir dalam acara peresmian tersebut diantaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Pacitan Indartato. Jokowi mengatakan bahwa bendungan ini sekali lagi memiliki peran yang sangat penting untuk pengendalian banjir, untuk mengairi sawah, air irigasi, dan juga penyediaan air baku kurang lebih 300 liter per detik, dan tentu saja ini adalah untuk warga Pacitan dengan kapasitas tampung 8,68 juta meter kubik. Selain itu, sambung Jokowi, Bendungan ini bisa memberikan manfaat yang sangat besar, yaitu mengairi 600 hektare sawah, sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman, dari biasanya satu kali tanam padi dan satu kali tanam palawija menjadi dua kali tanam padi dan satu kali tanam palawija. InsyaAllah ini nanti sudah bisa dilihat dan dilakukan. “Saya harapkan dengan berfungsinya Bendungan Tukul di Pacitan ini akan menjadi infrastruktur yang penting, memperkuat ketahanan pangan, dan memperkuat ketahanan air,” ujarnya. Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam laporannya kepada Presiden menjelaskan bahwa kehadiran Bendungan Tukul tersebut sangat penting artinya bagi peningkatan lebih lanjut sektor pertanian Jawa Timur. Berdasarkan angka sementara dari BPS, produksi padi di Jawa Timur pada 2020 lalu tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia dengan tingkat kontribusi nasional sebesar 18,17 persen dengan 5,76 juta ton beras. “Semoga Bendungan Tukul ini menjadi infrastruktur untuk penguatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Pacitan, karena bisa menyuplai irigasi 600 hektare, air baku 300 liter per detik, dan potensi energi listrik untuk wisata dan konservasi,” katanya. Untuk diketahui Bendungan Tukul dibangun di lahan seluas 44,81 ha, tepatnya di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, tak hanya sebagai irigasi dan menjadi sumber air baku sebesar 300 liter/detik, Bendungan Tukul dibangun dengan tipe urugan random dan Zonal Inti Tegak, yang memiliki kapasitas tampungan total sebesar 8,68 juta meter kunik dan dapat menjadi penggerak PLTA Mikrohidro sebesar 2 x 132 KW. Selain itu juga dapat mereduksi banjir hingga 44,86 meter kubik/detik(bbwsbs/charis).
Baca SelengkapnyaBerita Balai, Berita SDA, Berita KemenPUPR
25 March 2021
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai (WS) Bengawan Solo menggelar acara Sidang Pleno I TKPSDA WS Bengawan Solo di Kantor BBWSBS, di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (25/03/2021). Acara yang juga dilaksanakan secara <em>teleconference</em> tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Sebagai informasi, TKPSDA WS Bengawan Solo merupakan wadah koordinasi yang dibentuk melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). TKPSDA WS Bengawan Solo mempunyai tugas dan fungsi membantu Menteri PUPR dalam koordinasi pengelolaan sumber daya air, khususnya WS Bengawan Solo. Susunan keanggotaan TKPSDA WS Bengawan Solo periode 2019 – 2023 berjumlah 74 (tujuh puluh empat) anggota dengan komposisi 37 (tiga puluh tujuh) anggota dari unsur Pemerintah dan 37 (tiga puluh tujuh) anggota dari unsur Non Pemerintah WS Bengawan Solo yang pengelolaannya menjadi kewenangan BBWSBS ini sangat luas cakupannya, yaitu sekitar 19.552 km2, yang meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta sedikit bersinggungan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Gunungkidul. Hal ini tentunya BBWSBS tidak bisa bekerja sendiri, namun memerlukan bantuan/dukungan dari berbagai lintas sektor, khususnya yang tergabung dalam TKPSDA WS Bengawan Solo. Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan SDA Bengawan Solo selaku Kepala Sekretariat TKPSDA WS Bengawan Solo, Sri Wahyu Kusumastuti, ST., M.Si., menyampaikan bahwa TKPSDA sebagai wadah koordinasi pengelolaan SDA diharapkan dapat memberikan pertimbangan/rekomendasi dalam aspek konservasi dan pendayagunaannya, serta pengendalian daya rusak air, baik pada saat perencanaan, pelaksanaan, maupun pemantauan juga pengawasan di lapangan. “Dengan adanya kerjasama dan sinergitas seluruh unsur pemerintah maupun non pemerintah diharapkan pengelolaan SDA di WS Bengawan Solo ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan, serta tidak menimbulkan konflik di dalam pemanfaatannya,” tuturnya. Dalam acara tersebut juga dilanjutkan dengan diskusi terkait Mengerakan Relawan dan Stakeholder untuk Gerakan Sekolah Sungai dan Gerakan Restorasi Sungai yang Berkelanjutan di Klaten untuk Indonesia yang disampaikan oleh narasumber Arif Fuad Hidayat selaku Ketua Yayasan Sungai Lestari dan Materi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Alokasi Air Waduk Wonogiri Tahun 2020/2021 yang disampaikan oleh narasumber Ariet Setiawan, S.T., M.T., selaku Kepala Departemen Hidroinformasi Perum Jasa Tirta I. (BBWSBS/Ferri)
Baca SelengkapnyaBerita Balai, Berita SDA, Berita KemenPUPR
11 May 2022
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo berkunjung ke kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/05/2022). Kegiatan tersebut tetap dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dr. Ir. Agus Rudyanto, M.Tech., Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Tata Usaha (TU) BBWS Bengawan Solo, Bambang, S.E., S.T., M.T., Kepala Bidang (Kabid) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA), Naryo Widodo, S.T., M.T., Kabid Operasi dan Pemeliharaan (O&P) SDA Bengawan Solo, Sri Wahyu Kusumastuti, ST, M.Si.. Dalam kunjungan kali ini, BBWS Bengawan Solo melihat langsung kawasan JIIPE untuk keperluan penerbitan izin Rekomendasi Teknis (Rekomtek). Rekomtek merupakan persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam pemberian izin, sehingga merupakan komitmen bersama yang harus dimengerti oleh masyarakat, oleh karena itu semua yang berkepentingan dalam menggunakan air dapat mengelola sumber daya air dengan baik dan benar Kepala BBWS Bengawan Solo, Dr. Ir. Agus Rudyanto, M.Tech., menjelaskan bahwa penyiapan air baku dan drainase bagi kawasan industri harus dijamin. Sehingga perlu dilakukan peninjauan di lapangan. “Dengan adanya Rekomtek yang akurat bagi pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha, dalam rangka perizinan pengusahaan dan penggunaan SDA tentunya akan menjamin kelangsungan dari sebuah proyek kawasan industri kedepannya,” ujarnya. Sebagai informasi, JIIPE adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia, dengan total area 3.000 hektar, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi,dan hunian berkonsep kota mandiri. JIIPE menjadi kawasan percontohan bagi pengembangan industri di Indonesia. Kawasan industri tersebut juga dilengkapi dengan empat dermaga multifungsi dengan area sandar sepanjang 6.200 meter, yang diharapkan bisa melayani kapal-kapal besar dengan muatan lebih dari 100.000 DWT. Akses internasional dan domestik diakomodir dengan konektivitas laut, tol dan kereta. (BBWSBS/Tamara)
Baca SelengkapnyaBerita Balai, Berita SDA, Berita KemenPUPR
24 March 2021
Menindaklanjuti Surat Edaran Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 10/SE/IV/2020 tentang Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/ Janji PNS atau Sumpah/Janji Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona dan sehubungan dengan Surat Plt. Sekretaris Jenderal Nomor KP.05.01-SJ/966 tanggal 10 Desember 2020 tentang Pembinaan dan Pelantikan Pejabat Fungsional di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mengikuti acara Pelantikan Pejabat Fungsional di Lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) yang dilaksanakan secara jarak jauh (teleconference) di Kantor BBWSBS, di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (24/03/2021). Acara yang berlangsung tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pelantikan jabatan tersebut merupakan hal yang biasa dalam sebuah organisasi, yang berjalan sesuai dengan semangat reformasi birokrasi. Penempatan jabatan pun sesuai dengan kompetensi dan berbasis keahlian. Hal ini demi menunjang kinerja birokrasi yang lebih efektif dan efisien. Adapun 11 pejabat fungsional BBWSBS yang dilantik, diantaranya Tika Morena Nuramini, S.T., Samuel Harjanto, S.T., Rhobertus Mahadi Yudhi Prasetyo, S.T., Reinhart Hadthya, S.T., Hanif Aqroburrochman Al Anshori, S.T., Farida Ayu Dewayanti, S.T., Dwi Siswo Riyanto, S.T., Destiana Wahyu Pratiwi, S.T., Alif Ramadhan Medisia, P.g.S.T., Rury Septiani, S.T., dan Marina Putri Prastuti. Direktur Jenderal (Dirjen) SDA, Ir. Jarot Widyoko, SP-1., berpesan agar pejabat fungsional yang baru dilantik untuk terus meningkatkan kompetensinya sesuai bidang keahlian masing-masing serta menjaga integritas dan loyalitas, sehingga amanah terhadap tanggungjawab yang diberikan untuk membangun infrastruktur khususnya bidang SDA, yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak. “Jabatan yang diberikan adalah sebuah amanah. Oleh karena itu, kami mohon pergunakan hati kecil kita, karena itulah yang paling jujur. Bekerja sebaik-baiknya dan lebih menjaga integritas serta loyalitas dalam menjadi insan PUPR yang bertanggung jawab dalam pembangunan infrastruktur untuk masyarakat," pesannya. (BBWSBS/Ferri)
Baca Selengkapnya