• Raya Menganti No.312, Wiyung - Surabaya
(031) 7533171

Semantok

Semantok

Di jantung dataran subur Nganjuk, diapit oleh perbukitan hijau dan lembah sungai yang berliku, berdirilah sebuah mahakarya teknik sipil yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Timur — Bendungan Semantok. Terletak di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, bendungan ini bukan sekadar bangunan raksasa yang menampung air, tetapi juga simbol dari tekad manusia untuk menata alam demi kehidupan yang lebih baik.

Dengan panjang puncak mencapai 3.100 meter, Bendungan Semantok dinobatkan sebagai bendungan terpanjang di Indonesia, bahkan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2022, bendungan ini kini menjadi denyut nadi bagi ribuan hektare sawah, sumber air bagi ribuan warga, sekaligus penyangga ekosistem di kawasan Rejoso dan sekitarnya.

Sejarah dan Pembangunan

Kisah Bendungan Semantok dimulai pada akhir tahun 2017, ketika pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum menetapkan proyek ini sebagai bagian dari Program 65 Bendungan Nasional. Pembangunannya berada di bawah koordinasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, lembaga yang juga menangani berbagai proyek besar di Jawa Timur.

Selama bertahun-tahun, masyarakat Nganjuk menghadapi dua wajah alam yang bertolak belakang — kekeringan yang melanda di musim kemarau, dan banjir yang menghantam di musim hujan. Dari kondisi inilah gagasan membangun bendungan besar di Sungai Semantok muncul. Tujuannya sederhana namun vital: mengatur air agar menjadi berkah, bukan bencana.

Pembangunan yang dimulai pada Desember 2017 dan rampung pada pertengahan 2022 ini melibatkan ribuan tenaga kerja lokal dan nasional. Prosesnya melewati berbagai tantangan, mulai dari kondisi geoteknik kompleks, cuaca ekstrem, hingga penyesuaian lahan dan relokasi warga terdampak. Namun di balik semua itu, semangat gotong royong dan harapan untuk masa depan yang lebih baik terus mengalir, seiring dengan aliran Sungai Semantok yang kini tertampung di bendungan megah ini.

Fungsi Vital Bendungan

1. Irigasi Pertanian

Bendungan Semantok menjadi penopang utama sistem irigasi di wilayah utara Nganjuk. Dengan kapasitas tampung sekitar 32,67 juta meter kubik air, bendungan ini mampu mengairi 1.900 hektare lahan pertanian yang sebelumnya hanya mengandalkan tadah hujan.

Kini, petani dapat menanam padi, jagung, dan palawija lebih dari sekali dalam setahun. Produktivitas meningkat, ketahanan pangan daerah menguat, dan kehidupan petani menjadi lebih sejahtera. Air yang mengalir dari pintu bendungan seolah menjadi nadi yang menghidupkan kembali lahan-lahan yang dahulu kering dan gersang.

2. Pengendalian Banjir

Di musim penghujan, Bendungan Semantok berfungsi sebagai penahan debit air Sungai Semantok. Dengan kemampuan mereduksi banjir hingga 137 meter kubik per detik, bendungan ini melindungi wilayah hilir dari genangan dan kerusakan lahan pertanian. Air yang dulu datang tiba-tiba dan menghanyutkan kini diatur, disimpan, dan dimanfaatkan secara bijak.

3. Penyediaan Air Baku

Selain untuk pertanian, bendungan ini juga menyediakan 312 liter air per detik sebagai air baku bagi masyarakat Kecamatan Rejoso dan wilayah sekitarnya. Sumber air bersih ini menjadi penopang penting bagi kehidupan rumah tangga, industri kecil, hingga fasilitas publik.

4. Potensi Energi dan Pariwisata

Meski belum menjadi lokasi pembangkit listrik, kawasan Bendungan Semantok memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi PLTA skala kecil di masa depan. Selain itu, panorama alamnya yang memikat — danau luas, perbukitan hijau, serta udara yang sejuk — menjadikan bendungan ini destinasi wisata baru di Nganjuk.

Keindahan Alam dan Potensi Wisata

Pagi di Bendungan Semantok adalah lukisan yang hidup. Kabut tipis menyelimuti permukaan air yang tenang, sementara sinar mentari perlahan menembus di balik bukit, memantulkan kilau keemasan di atas danau. Suara burung berpadu dengan desir angin menciptakan harmoni alami yang menenangkan.

Di sekitar bendungan, telah dikembangkan area wisata seperti taman tepi danau, spot foto di puncak bendungan, dan area memancing yang banyak dikunjungi warga. Wisatawan juga bisa menikmati perahu tradisional untuk berkeliling danau sambil menikmati panorama yang menakjubkan. Pada sore hari, pemandangan matahari terbenam di balik perbukitan menjadi daya tarik utama — langit berubah jingga, air berkilau, dan siluet pepohonan menambah nuansa romantis di tengah ketenangan alam.

Ke depan, pemerintah daerah berencana menjadikan kawasan ini sebagai kawasan wisata terpadu, dengan konsep edukasi air, konservasi alam, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Bendungan Semantok membawa dampak positif yang nyata bagi masyarakat sekitar. Ribuan warga memperoleh manfaat langsung dari air irigasi dan air baku yang lebih terjamin. Selain itu, selama masa konstruksi, bendungan ini membuka lapangan kerja bagi penduduk setempat, menggerakkan sektor transportasi, logistik, serta usaha mikro di sekitar lokasi proyek.

Setelah bendungan beroperasi, sektor perikanan air tawar mulai berkembang di sekitar genangan. Banyak warga yang kini membudidayakan ikan nila, mujair, dan patin di keramba-keramba terapung. Kegiatan ini tidak hanya menambah pendapatan keluarga, tetapi juga memperkaya sumber pangan lokal.

Bendungan ini juga menjadi tempat edukasi bagi pelajar dan mahasiswa di bidang teknik sipil, geoteknik, dan hidrologi. Banyak institusi pendidikan menjadikannya sebagai laboratorium alam untuk belajar tentang konservasi air, pengelolaan bendungan, dan manajemen lingkungan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Namun, di balik keindahan dan manfaatnya, Bendungan Semantok juga menghadapi tantangan besar. Sedimentasi menjadi ancaman yang harus terus dikendalikan agar kapasitas tampung air tidak menurun. Perubahan iklim yang memengaruhi pola curah hujan juga menuntut sistem manajemen air yang adaptif dan cerdas.

Selain itu, keberlanjutan lingkungan di sekitar genangan perlu dijaga. Pemerintah bersama masyarakat telah melakukan program revegetasi daerah tangkapan air (catchment area) dan penanaman pohon di sekitar lereng untuk mengurangi erosi.

Harapan besar tertuju agar bendungan ini tidak hanya menjadi bangunan monumental, tetapi juga pusat kesejahteraan yang lestari — tempat di mana teknologi, manusia, dan alam berjalan beriringan. Dengan pengelolaan yang baik dan partisipasi masyarakat, Bendungan Semantok diyakini akan terus memberi manfaat hingga puluhan tahun ke depan.

Penutup

Bendungan Semantok bukan sekadar dinding tanah yang menahan air. Ia adalah simbol kerja keras bangsa, bukti nyata bahwa perencanaan yang matang dan tekad kuat mampu menaklukkan tantangan alam. Air yang tenang di permukaannya menyimpan kisah perjuangan, pengorbanan, dan harapan ribuan orang di baliknya.

Hari ini, Bendungan Semantok berdiri kokoh — bukan hanya sebagai infrastruktur pengendali air, tetapi juga sebagai penjaga kehidupan. Ia memberi makan sawah-sawah, memberi minum desa-desa, dan memberi harapan bagi masa depan yang lebih hijau dan makmur.

Di tengah gemuruh pembangunan modern, Bendungan Semantok mengingatkan kita bahwa kemajuan sejati adalah ketika manusia dapat hidup selaras dengan alam — menjaga, memanfaatkan, dan merawatnya untuk generasi yang akan datang.

Galeri Bendungan

Asset :

Semantok

Type :

Bendungan

Pengelola :

BBWS BRANTAS

WS :

BRANTAS

DAS :

DAS BRANTAS

Provinsi :

JAWA TIMUR

Kabupaten :

NGANJUK

Kecamatan :

REJOSO

Desa:

SAMBIKEREP

Coordinate:

111.890536655,-7.494603402