"Air adalah sumber kehidupan—kami hadir untuk menjaganya, hari ini dan untuk generasi mendatang."
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas merupakan institusi yang memiliki peran strategis dalam pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Brantas, salah satu wilayah sungai terpenting di Indonesia. Perjalanan panjang BBWS Brantas berawal sejak era kolonial, menandai komitmen panjang bangsa ini dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan air sebagai sumber kehidupan. Cikal bakal BBWS Brantas dimulai pada tahun 1901, saat pemerintah Hindia Belanda membentuk Irrigatie Afdeeling Brantas. Lembaga ini bertanggung jawab terhadap pembangunan dan pengelolaan infrastruktur pengairan seperti Bendung Lengkong dan Pintu Air Mlirip. Fokus utamanya adalah mendukung irigasi pertanian serta mencegah banjir di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Pada tahun 1912, kantor pusat lembaga ini dipindahkan ke Mojokerto untuk mendekatkan pelayanan dengan wilayah operasional.
Seiring dengan kemerdekaan Indonesia dan kebutuhan pembangunan nasional yang semakin meningkat, pemerintah membentuk Proyek Induk Serbaguna Kali Brantas pada tahun 1967. Proyek ini dikenal luas sebagai tonggak penting pembangunan infrastruktur sumber daya air di Jawa Timur. Dengan pendekatan terpadu, proyek ini tidak hanya membangun bendungan, saluran irigasi, dan fasilitas pengendalian banjir, tetapi juga menjadi pusat pelatihan bagi tenaga-tenaga ahli nasional melalui kolaborasi dengan konsultan asing. Transformasi kelembagaan terus berlanjut hingga terbentuknya BBWS Brantas di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Kini, BBWS Brantas mengemban amanah sebagai pelaksana teknis dalam pengelolaan terpadu sumber daya air di Wilayah Sungai Brantas, mencakup konservasi, pendayagunaan, pengendalian daya rusak air, serta penyediaan data dan informasi hidrologi.
"Air adalah sumber kehidupan—kami hadir untuk menjaganya, hari ini dan untuk generasi mendatang."