Lima Tahun Terowongan Nanjung: Infrastruktur Kunci Pengendali Banjir di Cekungan Bandung


Kategori :

Monday, 08 December 2025


Lima Tahun Terowongan Nanjung: Infrastruktur Kunci Pengendali Banjir di Cekungan Bandung

Selama bertahun-tahun, wilayah Kabupaten Bandung menjadi salah satu wilayah yang memiliki risiko banjir yang tinggi. Saat musim hujan datang, wilayah Kabupaten Bandung sering kali mengalami banjir dikarenakan meningkatnya debit air Sungai Citarum dan anak-anak sungai yang bermuara di wilayah tersebut. Kondisi geografis Kabupaten Bandung yang berupa cekungan juga menjadi salah satu faktor aliran air ketika banjir meluas begitu cepat. 

Untuk mengatasi permasalahan ini, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air membangun dan meresmikan Terowongan Nanjung pada tahun 2020. Pembangunan Terowongan Nanjung menjadi salah satu pembangunan infrastruktur dengan tujuan untuk memulihkan kualitas lingkungan dan mengurangi genangan yang kerap kali terjadi di wilayah Kabupaten Bandung. 

Mengutip dari rilis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Menteri PUPR Kabinet Indonesia Maju, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa banjir di kawasan Kabupaten Bandung terjadi karena ada Curug Jompong, 

 

“Karena ada yang namanya Curug Jompong, jadi sungainya ada lengkungan sehingga airnya tertahan. Karena ada curug Jompong makanya saya desain terowongan ini," kata Basuki di Proyek Terowongan Nanjung, Bandung, Jawa Barat. (29/01/2020). 

Curug Jompong selama ini menjadi titik penyempitan aliran Sungai Citarum. Penyempitan tersebut menghambat kelancaran aliran air menuju hilir sehingga memicu banjir di wilayah sekitarnya ketika debit sungai meningkat. Pembangunan terowongan diarahkan untuk memperbesar kapasitas aliran dan mengurangi bottleneck yang terjadi di area tersebut.

 

Kini, lima tahun setelah dioperasikan, Terowongan Nanjung tetap menjadi kunci pengendali banjir di wilayah Kabupaten Bandung. Infrastruktur ini bukan hanya mengatasi penyempitan aliran yang terjadi di Curug Jompong, namun juga menjadi infrastruktur pendukung dalam mengatasi jumlah genangan di wilayah Kabupaten Bandung. 

 

Pembangunan infrastruktur tidak serta merta membuat masalah banjir menghilang begitu saja. Tantangan banjir masih kerap muncul sampai saat ini, namun keberadaan Terowongan Nanjung memperkuat struktur penanganan banjir secara menyeluruh. Pemerintah pusat maupun daerah terus menjalankan berbagai langkah pelengkap, mulai dari penataan kawasan bantaran, pengelolaan sedimentasi, hingga edukasi mengenai pentingnya pengendalian lingkungan sebagai bagian dari upaya terpadu mengurangi risiko banjir.

 

Bagi masyarakat kawasan Kabupaten Bandung, keberadaan Terowongan Nanjung menjadi simbol penting komitmen pemerintah dalam menata aliran Sungai Citarum. Meski bukan solusi tunggal, terowongan ini merupakan komponen strategis yang memperkuat sistem pengendalian banjir yang terus dikembangkan hingga hari ini.