Mengapa Saluran Irigasi Penting bagi Petani: Wujud Nyata Peningkatan Kesejahteraan Petani


Kategori :

Friday, 17 October 2025


Mengapa Saluran Irigasi Penting bagi Petani: Wujud Nyata Peningkatan Kesejahteraan Petani

Ketika saluran irigasi tidak ada, apakah panen bisa tetap berhasil? Bagi Abdul Azis, petani di Desa Ganjarsari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, masa tanpa saluran irigasi adalah masa penuh perjuangan. “Air gaada ke hilir tuh, jebol,” kenangnya saat ditemui pada Selasa (23/9). Kala saluran irigasi tak ada, sawahnya sering tergenang air karena saluran bocor, imbasnya panen pun gagal. 

Ketika hujan turun deras, air akan mengalir mencari jalan sendiri. Tanpa saluran irigasi yang kokoh, air itu justru akan menghantam pematang dan menerobos sawah para petani. “Bukan ngaruh lagi neng, abis ke sana, abis itu cekungan abis ke sana. Gagal panen jadinya,” ujar Abdul Aziz sambil menunjuk cekungan saluran yang sebelumnya belum dibangun irigasi 

Kala itu, para petani hanya bisa berjuang dengan cara sederhana. “Makanya alhamdulillah sekarang dibangun tuh, kalau dulu tuh harus terus kerja bakti pakai tanah ditambalin, sekarang alhamdulillah, lanjutnya menceritakan dengan senyuman lega. 

Setelah saluran diperbaiki, keluhnya berubah jadi harapan akan panen yang berlimpah. “Dulu sisi bangunannya belum dibangun, sekarang alhamdulillah sudah dibangun jadi lancar. Air ke hilirnya ga ada berkurang,” tuturnya lega. Daerah Irigasi Cipamalayan ini mengaliri persawahan di tiga desa. “Ada 3 (tiga) desa, ke Desa Cimahi, Desa Wangunjaya, Desa Ganjarsari,” tambah Abdul Azis.  

Bagi Azis, manfaat pembangunan saluran irigasi dalam Pelaksanaan Inpres Tahap II oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum ini lebih dari sekadar kelancaran air. Saluran irigasi tersebut berdampak besar pada keberlanjutan hidup petani dan hasil panen yang bisa dinikmati bersama 

Azis sendiri merasakan manfaatnya, kini ia bisa memanen padi 3 (tiga) kali dalam 1 tahun. Setiap petak sawah yang ia miliki mampu menghasilkan 2 (dua) kuintal beras. Menurutnya, petani di Desa Ganjarsari juga merasakan manfaat yang sama dengan adanya saluran irigasi ini. 

Ya sekarang alhamdulillah udah sama tembok jadi bagus,” katanya penuh rasa syukur. Ia berharap pembangunan irigasi bisa terus dijaga dan ditingkatkan. “Kedepannya, pengennya tuh lebih ditingkatkan. Ini bukan kenapa-kenapa ya, rasanya sudah diakui petani setelah adanya bangunan ini. Jadi kalau dulu itu aduh susah kalau itu (bocor) hanya ditambal tanah sama karung, pungkas Abdul Aziz. 

Kini, di antara hamparan padi yang kembali hijau, air mengalir lancar dan panen berlimpah. Bagi Azis dan petani lainnya, irigasi bukan sekadar saluran, ia adalah nadi kehidupan yang mengalirkan harapan petani dari satu musim ke musim berikutnya, menjaga swasembada pangan nasional yang terus berkelanjutan.