Tanggul Sungai Wulan Ditutup
18 April 2013
Foto : Tanggul Sungai Wulan Ditutup
DEMAK - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana berencana membangun tanggul permanen pada lokasi jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan.
Kondisi tanggul yang jebol di Desa/Kecamatan Mijen, Demak itu, kini sudah ditutup dengan ketinggian sekitar lima meter.
Kepala BBWS Pemali Juana, Is Prasetyo Basuki mengatakan, ele?vasi tanggul akan ditinggikan menjadi 9 meter dalam tempo sepekan ke de?pan. Perbaikan tanggul tersebut sa?ngat mendesak karena bertujuan untuk menutup limpasan air sungai di wilayah terdampak banjir dan? mengamankan desa di luar peta terdampak.
??Dengan elevasi lima meter ini, de?bit Sungai Wulan yang mengalir su?dah turun menjadi 400 meter ku?bik,?? ujarnya, saat dihubungi, ke?marin.
??? Selanjutnya, kata dia, BBWS Pe?mali Juwana akan meminta bantuan Pusat Penelitian dan Pe?ngem?ba?ngan (Puslitbang) Sumber Daya Air, Balitbang Kementerian PU di Bandung untuk meneliti tanah dasar fondasi tanggul. Pasalnya, tanah tanggul tergolong labil dan mengalami penurunan.
Hasil kajian itu, ungkap Is, menjadi pertimbangan untuk membangun tanggul secara permanen. Belum bisa dipastikan faktor penyebab turunnya permukaan tanah tanggul. Hanya saja, di sekitar tanggul terdapat bangunan beton bekas peninggalan Belanda.
Pusaran Air
Bangunan tersebut, kata dia, ber?potensi memunculkan pusaran air se?hingga bisa menggerus badan tanggul dan menyebabkan permu?kaan tanah turun. Karena itu, pi?hak?nya akan mengusulkan bangunan tersebut dibongkar.
Sebenarnya, lanjut Is, sudah dilakukan penumpukan karung-karung pasir untuk mengatasi penurunan muka tanah tanggul. Namun karena aktivitas penumpukan karung-karung pasir itu kalah cepat dengan laju aliran sungai yang berasal dari pembuangan Bendung Klambu. Akibatnya, tanggul tersebut jebol sepanjang 50 meter dan menyebabkan Kecamatan Mijen serta Wedung terendam banjir selama beberapa hari.
Menurutnya, kendala perbaikan tanggul ini seputar material tanah uruk dan akses jalan yang sulit dilalui. Sehubungan dengan itu, pihaknya harus mendatangkan tanah urukan sejauh 30-40 kilometer dari lokasi jebolnya tanggul. Material tanah di sekitar tanggul termasuk jelek karena berjenis lempung hitam.
Ditambahkannya, limpasan air dari Sungai Wulan yang semula menggenangi permukiman di se?jumlah desa Kecamatan Mijen dan Wedung kini berbalik masuk ke spillway Serang Welahan Drain (SWD). Kondisi SWD sendiri, saat ini malah jebol.
??Ke de?pan, tanggul-tanggul kritis di sepanjang aliran Sungai Wulan juga akan diperkuat,?? terangnya. (J9-64)
Bagikan :