Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pastikan Bendungan Logung di Kabupaten Kudus berfungsi secara optimal guna menggerakan produktivitas pertanian. Bendungan Logung selesai dibangun pada 2018 dan mulai beroperasi pada 2019, memiliki kapasitas tampung 20,15 juta m³ dan luas genangan 144,05 hektare. Bendungan ini memberi manfaat untuk menyuplai air ke Daerah Irigasi (DI) Logung seluas 4.666 hektare yang tersebar di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati.
“Bendungan adalah satu hal yang penting untuk menyiapkan air, tetapi memastikan air itu sampai ke sawah lewat jaringan irigasi yang terintegrasi juga sangat penting. Bapak Prabowo sejak awal kepemimpinan sudah menyiapkan bahwa irigasi pertanian sangat penting. Maka dibuatlah Inpres No. 2/2025 yang menjadi dasar kita mempercepat rehabilitasi dan pembangunan saluran irigasi di seluruh Indonesia,” ujar Bapak Menteri PU @doddy_hanggodo saat meninjau Bendungan Logung dan berdialog dengan para petani, Sabtu (6/9/2025).
Selaras dengan Bapak Menteri PU, Kepala BBWS Pemali Juana, Bapak Sudarto menyampaikan, “Bendungan Logung ini sangatlah penting karena mampu menampung air hingga 20,15 juta m3, dan akan mengairi lahan pertanian seluas 4.666 hektar, termasuk 2.248 hektar lahan baru. Dengan adanya Bendungan Logung, pola tanam yang sebelumnya 2 kali padi dan 1 kali palawija kini dapat ditingkatkan menjadi 3 kali padi. Dengan dukungan Sungai Logung dan Sungai Gajah, bendungan ini diharapkan dapat menjadi sumber kehidupan baru bagi pertanian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.”
Dengan pengaturan suplai air yang lebih terjamin, intensitas tanam dan produktivitas pertanian di Kabupaten Kudus dan Pati terbukti meningkat. Bendungan Logung menyuplai air melalui saluran primer sepanjang 4,8 km dan saluran sekunder 44,2 km, hingga menghidupi sawah-sawah yang dulunya hanya bisa mengandalkan hujan.
07 September 2025 Selengkapnya