Rakor Kesiapsiagaan Jateng : Penguatan Penanggulangan Bencana
Dalam rangka melakukan upaya penanggulangan bencana, BBWS Pemali Juana turut berkontribusi dalam Rakor Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Provinsi Jawa Tengah, bersama Gubernur Jateng, Forkopimda, Walikota/Bupati, BNPB, BMKG, BPBD, serta BBWS se-Jawa Tengah di Gedung Gradika Bhakti Praja, Semarang pada Selasa, 18 November 2025.
Gubernur Jateng menekankan pentingnya pemetaan daerah rawan dan peringatan dini jelang puncak musim hujan Desember hingga Februari.
“Kami beserta 35 kabupaten telah melakukan rapat koordinasi terkait aspek pencegahan bencana di Jawa Tengah. Telah dilakukan pemetaan di wilayah daerah yang terdampak bencana longsor, banjir dan gunung berapi di masing-masing wilayah. Upaya pencegahan dilakukan agar perubahan musim berdasarkan BMKG puncaknya di Bulan Desember hingga Bulan Februari, sudah memiliki antisipasi, dan dapat memberikan himbauan secepat mungkin pada masyarakat. Sehingga, hal ini kedepannya tidak terulang lagi.” Kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dalam keterangannya selasa (18/11).
BBWS Pemali Juana juga mengambil peran dalam penanggulangan bencana banjir Kota Semarang, dengan mensiagakan mobile pump di Tenggang, Terboyo, Sringin, dan Sayung serta percepatan normalisasi Sungai Tuntang, Garam, dan Wulan. Langkah antisipasi ini memastikan penanganan banjir tetap terkendali dan genangan dapat surut lebih cepat.
“BBWS Pemali Juana sudah menyiapkan 10 mobile pump dengan total 15.000 l/d. Di Sringin sudah dilakukan peremajaan pompa. Di Terboyo mendapatkan dukungan mobile pump dari BBWS sekitar, dengan total 3300 l/d. Di Sayung mobile pump total 24.000 l/d.” Ujar Kepala BBWS Pemali Juana Sudarto.
Kepala BBWS Pemali Juana juga menambahka, saat ini sedang dilaksanakan kegiatan penanganan banjir dengan normalisasi Sungai Tuntang, Garam, dan Wulan yang nantinya akan mengailiri wilayah Demak, Jepara dan Pati. Serta setelah selesai dibangunnya Rumah Pompa Gebangsari akan mempercepat surutnya genangan yang ada di Kaligawe.
Dalam kolaborasi antara pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, telah membuat strategi dalam penanggulanngan bencara berupa, Pemeriksaan lereng, retakan tanah, drainase, dan tanggul, Assesment cepat, aktivasi SKPBD/ICS, respon 1-3 jam pertama, Pemulihan pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan pemerintahan.