Erosi Sungai Tripe Ancam Lahan Pertanian, BWS Sumatera I Tinjau Langsung Upaya Penanganan

Berita Balai •

GAYO LUES – Erosi di sepanjang aliran Sungai Tripe semakin parah dan menggerus lahan pertanian warga di Kecamatan Tripe Jaya. Fenomena ini tidak hanya mengancam sumber mata pencaharian masyarakat, tetapi juga berpotensi mengganggu ketahanan pangan di wilayah tersebut. Beberapa lahan yang sebelumnya subur kini mulai hilang akibat tergerus arus sungai yang semakin kuat.

Menanggapi kondisi tersebut, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I bersama Anggota Komisi V DPR RI turun langsung meninjau lokasi erosi. Peninjauan ini dilakukan untuk melihat secara nyata tingkat kerusakan yang terjadi dan menentukan langkah penanganan yang tepat. Dalam kesempatan itu, BWS Sumatera I menegaskan komitmennya untuk memberikan perhatian serius terhadap permasalahan sungai yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Gayo Lues turut menyampaikan keprihatinan atas kondisi tersebut. Mereka berharap adanya percepatan bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan erosi yang sudah berlangsung lama ini. Di beberapa titik, kondisi tebing sungai bahkan sudah mendekati area pemukiman warga, sehingga memerlukan tindakan cepat sebelum terjadi kerusakan lebih besar.

Kepala BWS Sumatera I, Asyari, S.T., M.M., M.T., menjelaskan bahwa untuk mempercepat proses penanganan, Pemkab Gayo Lues perlu terlebih dahulu menyiapkan Detail Engineering Design (DED). Dengan adanya DED, pemerintah pusat akan lebih mudah melakukan tindak lanjut dan intervensi teknis. “Ini juga menjadi perhatian pusat, karena lahan yang hilang akibat erosi seharusnya menjadi tonggak swasembada pangan bagi masyarakat,” ujar Asyari.

Masyarakat berharap agar langkah nyata segera diambil, baik melalui kolaborasi pemerintah pusat maupun daerah. Erosi yang terus meluas bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga menyangkut keberlangsungan ekonomi dan kesejahteraan warga Tripe Jaya. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan Sungai Tripe dapat kembali aman dan lahan pertanian yang tersisa dapat terlindungi untuk masa depan Gayo Lues yang lebih tangguh. (rh)