Pelatihan Petugas OP Bendungan Napun Gete

Bendungan Napun Gete sudah selesai dibangun ditandai dengan peresmian oleh Presiden Jokowidodo dengan didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada tanggal 23 Februari 2021. Pengelolaan bendungan secara professional dapat dilakukan maka pada tanggal 20 Okt. 2022 Menteri PUPR mengukuhkan Unit Pengelola Bendungan (UPB) yaitu Unit yang berada dibawah Dirjen Sumber Daya Air. Pada Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II) terdapat 6 UPB dan salah satunya adalah UPB Napun Gete dengan Kepala UPB Burhan Budi, yang membawahi Kepala Satuan Operasi dan Kepala Satuan Pemeliharaan serta petugas OP. Pada tanggal 22-23 Mei 2023 dilakukan pelatihan petugas OP bertempat di Gedung Pengelola Bendungan Napun Gete dibuka oleh PPK Perencanaan Bendungan 2, Nurman Fahrudin, ST,MT dan diikuti oleh petugas OP Bendungan Napun Gete dan Bendungan Waerita dengan pemateri Ir. Lutfi L. Kadarusman, Ir. Darmansyah dan Ir. Heroisme B. Tomo. Dalam sambutannya PPK Perencanaan Bendungan 2, Nurman mengharapkan para peserta dapat secara aktip mengikuti kegiatan ini sehingga dapat menerapkan dalam pengoperasian bendungan Napun Gete. Dikatakan bahwa tujuan dilakukan OP bendungan adalah: Memastikan bendungan aman. Memperpanjang umur layanan bendungan seperti Napun Gete direncanakan umur 50 tahun. Melindungi dan melestarikan lingkungan hidup dari keruntuhan bendungan. Melindungi investasi dengan OP yang baik umur bendungan sehingga bisa mencapai umur sesuai yang direncanakan bahkan lebih. Dengan pengelolaan yang baik dan professional maka bendungan Napun Gete dengan Investasi sebesar 1,2 trilyun akan banyak manfaatnya.

Selama dua hari petugas OP dilatih untuk mengenal dan mengoperasikan instrument-instrumen pada bendungan Napun Gete yang didahului dengan pembekalan teori dan selanjutnya dikuti dengan melakukan inspeksi visual di Lapangan dengan bimbingan serta arahan dari pemateri. Diantara instrument tersebut berupa: Pengamatan peralatan hidrologi, Pneumatik Piezometer dan Strong Motion Accelerograph (SMA). Sedangkan teori sebelumnya yaitu Manajemen Penyelenggaraan Operasi dan Pemantauan (OP), Evaluasi sistim OP, Organisasi OP, Modul Operasi Bendungan, Lingkup kegiatan Operasi Bendungan, pemahaman tentang Bendungan Urugan (tanah dan batu), Bangunan-bangunan pelengkap pada bendungan, Pelatihan Operasi dan Pemeliharaan, Petunjuk operasi peralatan Hidromekanikal dan Elektrik, Pemeliharaan peralatan Hidromekanikal dan Elektrik dan Pelatihan pembacaan Instrumen Bendungan Napun Gete. Pada setiap sesi peserta diberikan kesempatan untuk bertanya maupun mengemukakan pendapatnya. <Bai>

  • bwsnt2

Share this Post