
Dukung Swasembada Pangan Nasional, Dirjen SDA Rehabilitasi DIR Telang II
Banyuasin, – Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Dwi Purwantoro melakukan kunjungan kerja meninjau langsung progres pekerjaan Rehabilitasi Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) Telang II yang berlokasi di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada Rabu (20/8). Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Pekerjaan Umum dalam memastikan ketersediaan infrastruktur irigasi yang andal dan berkelanjutan demi mendukung program swasembada pangan nasional.
D.I.R Telang II memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan di Sumatera Selatan, dengan luas total 9.660 hektar. Daerah irigasi rawa ini dibangun pada periode tahun 1976-1978 dan telah menjadi tulang punggung bagi produksi pertanian di wilayah tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, infrastruktur irigasi memerlukan rehabilitasi untuk mengoptimalkan fungsinya.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya produksi padi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera VIII tengah melaksanakan Rehabilitasi Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) Telang II. Dengan rehabilitasi ini diharapkan rata-rata produksi padi di D.I.R Telang II mengalami peningkatan dari rata-rata 3-4 ton per hektar menjadi 6-7 ton per hektar melalui rehabilitasi saluran, tanggul banjir, perbaikan pintu tersier, dan peningkatan jalan produksi dengan progress konstruksi saat ini sebesar 9,385%. Peningkatan ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target swasembada pangan nasional.
“Kementerian Pekerjaan Umum senantiasa berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan. Penyediaan infrastruktur irigasi yang andal dan berkelanjutan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum berjalan seiring dengan program cetak sawah rakyat (CSR) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian” ujar Dwi.
Idealnya, program CSR diprioritaskan di area yang telah memiliki infrastruktur irigasi yang memadai. Namun, apabila program CSR dilaksanakan di luar layanan irigasi eksisting, pengelolaan air dapat diatasi melalui beberapa pendekatan inovatif, seperti:
Peningkatan Jaringan Irigasi: Membangun atau memperluas jaringan irigasi baru untuk menjangkau areal sawah yang belum terlayani.
Pemompaan dari Sumber Air Terdekat: Memanfaatkan teknologi pemompaan untuk menyalurkan air dari sumber-sumber air terdekat seperti sungai atau danau.
Jaringan Irigasi Air Tanah: Mengembangkan sistem irigasi yang memanfaatkan potensi air tanah melalui sumur bor atau sumur resapan.
Kunjungan Direktur Jenderal Sumber Daya Air ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan mewujudkan kedaulatan pangan nasional melalui pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi yang berkualitas.
- Kompu SDA