Bandung – Untuk mengenang kegigihan dan perjuangan para pahlawan Sapta Taruna yang gugur dalam peristiwa heroik 3 Desember 1945, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggelar upacara Hari Bakti PU ke-80 pada Rabu (3/12) di Gedung Sate, Bandung. Selain jajaran Insan PU upacara ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi beserta jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Tepat 80 tahun yang lalu, pada tanggal 3 Desember 1945, terjadi peristiwa heroik. Tujuh Pegawai PU yang dikenal sebagai Sapta Taruna gugur sebagai pahlawan bangsa saat mempertahankan kantor Pekerjaan Umum pertama, yang dulunya bernama Departement Van Verkeer En Waterstaat dan kini dikenal sebagai Gedung Sate, dari serangan sekutu hingga titik darah penghabisan.

Perlawanan dan pengorbanan itu mewarisi nilai pengabdian yang tidak mengenal pamrih, nilai yang hingga kini menjadi fondasi lahirnya Hari Bakti PU. Karena itu, Upacara Hari Bakti ke-80 di Bandung tahun ini sebagai lambang kontinuitas pengabdian lintas generasi, menyambung kembali spirit dan nilai-nilai perjuangan.

Pada peringatan Hari Bakti PU ke-80, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, menyerukan kepada seluruh insan PU untuk memperkuat kembali nilai pengabdian tanpa pamrih. Nilai ini diwariskan oleh pahlawan Sapta Taruna dan tertanam dalam Sapta Bakti Insan PU sebagai dasar sebagai landasan etos kerja insan PU dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur.

Sapta Bakti Insan PU

  • Pertama, value dasar Kementerian PU saat ini perlu kita perkuat menjadi, bekerja lebih keras, bergerak lebih cepat. Namun semua itu harus dilakukan dengan cara yang semakin cerdas.

  • Kedua, jaga integritas sebagai marwah insan PU. Tanpa integritas, sebesar apa pun infrastruktur yang kita bangun, akan kehilangan makna.

  • Ketiga, pahami bahwa setiap tugas yang kita jalankan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Maka, bekerja dengan empati dan orientasi pelayanan adalah hal yang harus kita pegang.

  • Keempat, membangun infrastruktur yang berkeadilan dan merata. Ini adalah esensi PU untuk rakyat. Pembangunan tidak boleh berhenti di kota-kota besar. Keadilan terwujud hingga ke desa-desa terpencil, masyarakat pesisir wilayah perbatasan.

  • Kelima, utamakan keselamatan, kualitas, dan akuntabilitas dalam setiap pekerjaan. Setiap infrastruktur harus dilaksanakan tepat mutu dan tepat waktu serta setiap anggaran harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.

  • Keenam, lakukan inovasi dan percepatan menuju sasaran PU608. Tantangan ke depan semakin kompleks sehingga memerlukan breakthrough- metode baru, teknologi baru, desain baru, dan berani mengambil langkah progresif memastikan pembangunan lebih efisien dan berdampak.

  • Ketujuh, peliharalah semangat pengabdian. Karena pengabdian adalah jiwa Hari Bakti PU.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memanfaatkan momentum peringatan Hari Bakti PU ke-80 untuk menyampaikan pencapaian strategis pembangunan infrastruktur selama satu tahun masa pemerintahan Kabinet Merah Putih.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menekankan bahwa kinerja yang dicapai sepanjang tahun ini adalah bukti nyata pengabdian seluruh insan PU. Pencapaian ini sejalan dengan semangat Hari Bakti PU, yaitu mewujudkan pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi rakyat.

“Alhamdulillah, selama satu tahun ini Kementerian PU telah melaksanakan capaian penting di bidang infrastruktur yang berperan langsung dalam mewujudkan ketahanan air, pangan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang Infrastruktur,” kata Menteri Dody.

Pada sektor Sumber Daya Air, Kementerian PU memperkuat ketahanan air dan pangan nasional melalui pembangunan jaringan irigasi baru, rehabilitasi irigasi eksisting, dan penyelesaian bendungan yang menjadi program strategis nasional. 

Lalu melalui Inpres 2/2025 dan Inpres 14/2025, Kementerian PU juga mendukung perbaikan irigasi kewenangan daerah serta percepatan pengembangan kawasan swasembada pangan, energi, dan air di Papua Selatan. 

Selain itu, Kementerian PU juga memperluas dampak pembangunan melalui program Padat Karya Tunai (PKT) dan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) yang menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Di bidang sumber daya air, terdapat Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) sebagai program padat karya. Sejak diluncurkan pada tahun 2016 hingga saat ini, program ini telah menjangkau 80.000 lokasi dan berhasil menyerap hampir 100.000 tenaga kerja.

  • Kompu SDA

Bagikan Postingan Ini