15 September 2025
Surabaya, 9 September 2025 — Petani kembali menjadi sorotan utama dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional. Hal ini terlihat dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Oplah Non Rawa yang digelar Kementerian Pertanian di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Surabaya.
Dalam rakor yang dipimpin langsung Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, para pejabat Kementan menegaskan bahwa percepatan tanam dan pemanfaatan lahan kering tak bisa hanya dibebankan pada petani. Dukungan sarana irigasi, alsintan, hingga benih unggul harus hadir agar kerja keras petani berbuah maksimal.
Kehadiran Kepala BBWS Brantas, BBWS Bengawan Solo, dan perwakilan Ditjen Tanaman Pangan memperlihatkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal menanam, tetapi juga soal bagaimana air dan infrastruktur bisa menopang produksi.
Diskusi interaktif yang dipandu Direktur Pelindungan Tanaman Pangan, Ardi Praptono, banyak menyinggung realita di lapangan: keterbatasan air, biaya produksi, hingga semangat petani yang tetap terjaga meski cuaca tak menentu. “Petani adalah ujung tombak. Tanpa mereka, swasembada hanya jadi wacana,” tegas Ardi.
Melalui rakor ini, Jawa Timur diharapkan tetap mampu menjaga ritme produksi sebagai lumbung pangan nasional, sekaligus memberi kepastian bahwa keringat petani terbayar dengan hasil panen berlipat.
15 September 2025
15 September 2025
15 September 2025