Mitigasi Keterbatasan Sumber Resapan Air, BBWSC3 Ajak Siswa Membuat Biopori
Sumber air yang kita manfaatkan untuk kebutuhan hidup selama ini penting untuk dijaga kelestariannya, jika tidak hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan lingkungan seperti kekeringan bahkan bencana banjir.
Berkurangnya daerah resapan air akibat alih fungsi lahan menjadi permukiman atau kawasan sentral bisnis yang saat ini terjadi pun makin meningkatkan potensi permasalahan tersebut, oleh karenanya perlu dilakukan upaya-upaya penyelamatan sumber air sebagai langkah mitigasi untuk mempertahankan kelestarian sumber air secara berkelanjutan.
Seperti dikatakan Kepala Satuan Kerja OP SDA BBWSC3 Leonard Lederik Elwarin dalam kegiatan sosialisasi memasyarakatkan biopori, yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Kota Serang dan SMP Negeri 2 Kota Serang pada Jumat, 10 Maret 2023.
"Bukan saja untuk sekarang terpenuhi airnya, tetapi untuk masa-masa yang akan datang. Jadi air itu dimanfaatkan, bagaimana caranya kita mengolah sumber daya air itu untuk kemaslahatan kita bersama," terang Leo.
Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan melalui pembuatan lubang resapan buatan atau disebut biopori, melalui gerakan memasyarakatkan biopori ini diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap pengelolaan sumber air di lingkungan sekitarnya.
"Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua, semoga ini bisa bermanfaat untuk dibagikan ke teman-teman di lingkungan, bahwa manfaat dari air itu harus disosialisasikan dan dijaga kelestariannya," ungkap Leo.
Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian tak hanya memberikan pengetahuan seputar sumber resapan buatan dan manfaatnya saja, pada kegiatan yang dilaksanakan di dua tempat ini juga turut dilaksankaan pembuatan lubang biopori bersama sejumlah siswa dan guru.
Peserta bahkan menyambut antusias saat berkesempatan mempraktikan langsung pembuatan lubang resapan di halaman sekolah mereka, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 2 Kota Serang Dede Nuryati menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat dan mudah untuk dipraktikan sendiri oleh para siswa nantinya.
"Ini adalah hal yang sebenarnya tidak terlalu sulit untuk anak-anak, selain untuk menanamkan jiwa pemerhati lingkungan hidup, anak-anak juga mempunyai kemampuan untuk membuat biopori sendiri di rumah mereka masing-masing," ungkap Dede.
Upaya mitigasi karena minimnya sumber resapan air ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Air Dunia ke-31, yang dilaksanakan tidak hanya oleh BBWSC3 saja melainkan juga oleh seluruh Balai Besar Wilayah Sungai/Balai Wilayah Sungai Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Instagram : @pupr_sda_bbwsc3
Twitter : @pupr_sda_bbwsc3
Facebook page : Bbws Cidanau Ciujung Cidurian
YouTube : PUPR_SDA_BBWSC3