Box Layout

HTML Layout
Backgroud Images
Backgroud Pattern
blog-img-10

Posted by : ppid_cimancis

BENDUNG CIKEUSIK DAN REHABILITASI IRIGASI, PENOPANG SWASEMBADA PANGAN CIREBON

Di Desa Sumber Lor, manfaat rehabilitasi jaringan tersier D.I. Cikeusik kini benar-benar dirasakan oleh para petani. Jika sebelumnya aliran irigasi kerap terputus sehingga air sulit mencapai hilir, kini setelah perbaikan saluran distribusi air menjadi lancar. Musim tanam dapat dijalankan lebih konsisten, produktivitas sawah meningkat, dan risiko gagal panen saat musim kering dapat ditekan. Kehadiran infrastruktur irigasi yang lebih andal memberi ruang bagi petani untuk mengatur masa tanam dengan baik, sekaligus berkontribusi langsung pada ketahanan dan swasembada pangan di tingkat desa maupun kecamatan. Testimoni lapangan dan dokumentasi memperlihatkan perubahan nyata: saluran berfungsi lebih baik dan lahan kembali hijau.
Secara lebih luas, Desa Sumber Lor merupakan bagian dari Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, yang dikenal memiliki basis pertanian yang kuat. Menurut data BPS, pada 2023 Kecamatan Babakan mencatat luas panen padi sebesar 1.923 hektare dengan produksi gabah kering panen (GKP) mencapai 15.495 ton. Angka ini menggambarkan peran penting komoditas padi bagi ketahanan pangan lokal. Peningkatan pasokan air irigasi di desa-desa seperti Sumber Lor berpotensi mendorong kenaikan produktivitas rata-rata dan total produksi di tingkat kecamatan, sehingga memperkuat peran Babakan sebagai lumbung pangan daerah.
Di skala regional, Bendung Cikeusik sebagai sumber utama irigasi bagi ribuan hektare sawah di Cirebon–Kuningan menjadi bukti pentingnya infrastruktur pengairan. Rehabilitasi jaringan tersier yang terintegrasi dengan pengelolaan bendung hulu serta pelibatan petani dalam pemeliharaan jaringan membentuk sinergi berkelanjutan untuk memastikan air benar-benar menghidupi pertanian. Harapannya, perbaikan teknis ini tidak hanya meningkatkan hasil panen dari tahun ke tahun, tetapi juga mendukung manajemen air yang lebih efisien melalui penjadwalan distribusi, pemeliharaan rutin, hingga pemberdayaan kelompok tani. Pada akhirnya, langkah sederhana mengembalikan aliran air ke hilir memberi dampak besar: sawah terairi optimal, panen lebih pasti, dan ketahanan pangan di Desa Sumber Lor maupun Kecamatan Babakan semakin kokoh.