Situ Gunung Hayu: Harmoni Alam dan Ketahanan Pangan di Kabupaten Kuningan
Gunung Hayu menjadi saksi harmoni antara alam dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Air yang mengalir tenang dari telaga di kawasan ini tidak hanya menjaga kesejukan lingkungan, tetapi juga menjadi sumber kehidupan yang menopang aktivitas pertanian masyarakat sekitar. Bagi para petani, keberadaan telaga ini merupakan anugerah yang menghadirkan keseimbangan antara kelestarian alam dan kebutuhan pangan masyarakat.
Peran Telaga Gunung Hayu semakin penting dalam menjaga ketersediaan air irigasi, terutama pada musim kemarau. Air dari telaga ini mengalir melalui jaringan saluran kecil yang dimanfaatkan untuk mengairi lahan sawah dan kebun di wilayah sekitarnya. BBWS Cimanuk Cisanggarung bersama pemerintah daerah terus berupaya memastikan fungsi hidrologi dan ekosistem telaga tetap terjaga melalui pemeliharaan rutin, pengendalian sedimentasi, serta pengawasan terhadap kualitas air.
Bagi masyarakat setempat, telaga ini bukan sekadar sumber air, melainkan juga simbol kehidupan yang mengikat kebersamaan. Petani bergotong royong menjaga kebersihan dan kelestariannya agar air tetap jernih dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Dengan menjaga keberlanjutan Telaga Gunung Hayu, masyarakat turut berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan melalui hasil pertanian yang stabil.
Kabupaten Kuningan sendiri memiliki luas lahan pertanian lebih dari 47.000 hektare, dengan produktivitas padi rata-rata mencapai 6,2 ton per hektare (BPS, 2024). Ketersediaan air dari sumber alami seperti Telaga Gunung Hayu berkontribusi nyata terhadap peningkatan hasil panen dan ketahanan pangan daerah. Dengan aliran air yang stabil, sekitar 150 hektare sawah di kawasan sekitarnya dapat tetap produktif sepanjang tahun.
Upaya pelestarian dan pemanfaatan Telaga Gunung Hayu sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air dan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Peningkatan Ketersediaan Air Irigasi Nasional. Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan alam, Telaga Gunung Hayu menjadi contoh nyata bagaimana sumber daya air dapat dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga warisan alam sekaligus memastikan masa depan pangan bagi generasi mendatang.