Bendungan Pertama di Era Jokowi Resmi Beroperasi
11 Mei 2015
Foto : Bendungan Pertama di Era Jokowi Resmi Beroperasi
embangunan sejumlah proyek infrastruktur sarana air baik waduk dan bendungan mulai menampakkan hasil. Salah satunya, Bendungan Jatibarang di Kota Semarang, Jawa Tengah. Bendungan ini resmi dioperasikan, Senin (11/5/2015), setelah pembangunan sejak tahun 2009 lalu. "Bendungan Jatibarang ini, bendungan pertama yang beroperasi di era Kabinet Kerja Pak Jokowi. Sesuai 'nawa cita', kita nanti akan bangun 49 waduk baru, yang 16 waduk di antaranya sudah dikerjakan," kata Direktur Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mujadi, di Semarang, siang ini. Operasionalisasi Bendungan Jatibarang ditandai secara simbolik dengan penekanan sirine disertai dengan pelepasan burung merpati dan balon. Bendungan yang dibangun sejak 15 Oktober 2009 itu rampung proses pembangunanya pada 5 Mei 2014. Lalu, pada 8 Januari 2015, air di bendungan telah teraliri penuh. Bendungan ini dibangun untuk mengatasi banjir melalui sistem drainase. Bendungan mampu menyerap air sebanyak 270 meter kubik per detik, yang diyakini mampu mengendalikan banjir selama 100 tahun ke depan. Bendungan yang dikelola secara terpadu itu bisa untuk pembangkit listrik tenaga hydro berkapasitas 1,5 KW, penyediaan air baku sebanyak 10,9 juta meter kubik dan untuk program pariwisata. Menurut Mujadi, setelah bendungan dioperasikan pengelola bendungan diharapkan mampu menekan laju sedimentasi. "Saya minta agar permukaan di waduk yang biasanya untuk keramba apung agar dilarang. Itu penting, sebagai pemenuhan air baku suplai, agar air benar-benar terjamin kualitasnya," kata dia. Dia juga minta agar pengelola waduk bisa mengendalian limpah padat maupun cair, sehingga air yang ada kualitasnya bisa terjaga. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juwana, Bobby Prabowo mengatakan, pembangunan Bendungan Jatibarang disertai dengan normalisasi Sungai Kaligarang dan Sungai Banjir Kanal Barat. Dana yang digunakan melalui skema pinjaman dari Jepang. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko berharap agar pengelola Bendungan Jatibarang bisa mengantisipasi masalah-masalah lingkungan agar kualitas air bisa terjaga. Hal yang membuatnya risau karena Bendungan berada dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPS) Jatibarang. "Kami mohon itu bisa diantsipasi jauh-jauh hari, kalau bendungan dekat dengan TPA. Mungkin sekarang belum bermasalah, tapi perlu diantisipasi. Rasio debit air harus terjaga, penghijauan di kawasan hulu juga terjaga. Kalau bisa lestari, waduknya bisa awet," kata dia. Bendungan Jatibarang berada persis di tengah Kota Semarang, yakni masuk di Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Mijen. Lima desa terdampak antara lain Kelurahan Talunkacang, Kandri, Jatirejo untuk Gunungpati, Kelurahan Kedungpane dan Jatibarang untuk Kecamatan Mijen.
Bagikan :