Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Delapan Embung Baru Dibangun di Rembang Untuk Atasi Kekeringan

Delapan Embung Baru Dibangun di Rembang Untuk Atasi Kekeringan


Beranda >> Berita Terkini & Pengumuman

  23 September 2013



Delapan Embung Baru Dibangun di Rembang Untuk Atasi Kekeringan

Foto : Delapan Embung Baru Dibangun di Rembang Untuk Atasi Kekeringan


Sebanyak delapan embung berukuran sedang dibangun di Kabupaten Rembang tahun ini. Embung yang rata-rata mampu menampung air sebanyak 25 ribu meter kubik itu dibuat untuk mengurangi dampak kekeringan di Kabupaten Rembang. Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU Rembang Sinarman mengatakan, embung yang rata-rata berukuran 100 m X 100 m merupakan bantuan dari Balai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana (tujuh unit) dan Balai PSDA Jeratun Seluna (satu unit). Satu unit embung bantuan PSDA Jeratun Seluna berada di Desa Sridadi, Kecamatan/Kabupaten Rembang. Sementara embung lainnya berada di Desa Sumurtawang, Kecamatan Kragan, Desa/Kecamatan Sumber, Desa Purworejo, Sambiyan dan Karangsekar, Kecamatan Kaliori. ?Dua unit lainnya di Desa Pranti, Sulang dan Dresi Kulon, Kaliori hanya akan difungsikan untuk lumbung air,? jelasnya. Sinarman mengatakan, bangunan lumbung air tidak boleh digunakan untuk keperluan irigasi pertanian. Lumbung air dibangun khusus untuk pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat seperti air bersih untuk minum maupun keperluan pribadi. ?Embung boleh untuk keperluan irigasi maupun air baku warga,? katanya. Pembangunan embung dinilai efektif mengurangi dampak kekeringan. Embung digunakan untuk kawasan tangkapan air yang bisa dimanfaatkan selama musim kemarau. Pembangunan embung juga bermanfaat ganda karena meningkatkan kelembaban tanah di sekitarnya. ?Pembuatan embung memang lebih efektif dibanding program lainnya seperti pembuatan sumur bor. Sebab tidak semua daerah di Rembang memiliki sumber air besar,? jelasnya. Setelah jadi, ia mendorong warga setempat membentuk kelompok pengguna air embung sehingga pemanfaatan air bisa lebih tertata. Warga pun tidak saling berebut. ?Proyek embung ini juga bisa disinkronisasi dengan proyek lainnya seperti pamsimas. Menara air pamsimas bisa saja dibangun di sekitar embung. Contohnya sudah ada seperti lumbung air di Desa Wiroto, Kecamatan Kaliori,? jelasnya.


Bagikan :

Cetak