Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Dirjen SDA Rapat Penanganan Banjir Rob Pantura Jateng

Dirjen SDA Rapat Penanganan Banjir Rob Pantura Jateng


Beranda >> Berita Terkini & Pengumuman

  03 Juni 2022



Dirjen SDA Rapat Penanganan Banjir Rob Pantura Jateng

Foto : Dirjen SDA Rapat Penanganan Banjir Rob Pantura Jateng


Direktur Jenderal SDA Jarot Widyoko didampingi Direktur Bina OP Adenan Rasyid, Direktur Sungai Pantai Bob Arthur Lombogia, Kepala Bidang PJSA Mustafa, Kepala Bidang OP SDA Andri Rachmanto Wibowo, Kepala SNVT PJSA Yulius, Kepala Satker OP SDA Lalu Ardian Bagus Nugroho, bersama para PPK mengikuti Rapat Penanganan Banjir Rob Pantura Jateng pada Kamis 2 Juni 2022.

Rapat dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam rapat ini beliau menjelaskan bahwa penanganan diharapkan selesai dalam dua minggu, karena dari hitungan BMKG di tengah bulan ini ada potensi terjadinya gelombang tinggi dan bibit siklon dari Australia yang berpotensi menambah naiknya permukaan air. Dari kondisi itu lah rapat dilakukan dengan melibatkan pemerintah kota dan kabupaten yang mengalami rob, inventarisasi satu per satu agar permasalahan yang ada bisa diselesaikan. Geobox sudah disiapkan oleh Kementerian PUPR sebagai penanganan yang lebih cepat dan efektif.

Sebelum melaksanakan rapat, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko beserta jajaran melakukan peninjauan penanganan banjir rob di kawasan PT. Pelindo.

"Kami membantu support, kami buatkan tanggul penanganan darurat nanti tingginya kurang lebih 1,9 meter. Dari BMKG kemarin puncaknya 1+1,4, sehingga kami akan membuat tanggul 1,9 meter. Kami fokus panjang yang 300 meter akan diselesaikan insyaallah dengan kerja keras teman-teman, nanti dua minggu maksimum selesai. Tanggul darurat ini dibuat dari geobox," ucap Direktur Jenderal SDA Jarot Widyoko.

Direktur Jenderal SDA Jarot Widyoko turut menyampaikan akan pentingnya bersama-sama menjaga air di dalam tanah dan tidak menggunakan air tanah secara berlebihan, sehingga penurunan muka tanah (land subsidence) dapat dikurangi karena hal ini berkaitan erat dengan banjir rob.


Bagikan :

Cetak