Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Infrastruktur Waduk Kedungombo Diusulkan Direvitalisasi

Infrastruktur Waduk Kedungombo Diusulkan Direvitalisasi


Beranda >> Berita Terkini & Pengumuman

  28 September 2015



Infrastruktur Waduk Kedungombo Diusulkan Direvitalisasi

Foto : Infrastruktur Waduk Kedungombo Diusulkan Direvitalisasi


Serangkaian gangguan pendistribusian air irigasi dari waduk Kedungombo yang mengaliri sawah seluas 60.095 hektare di kabupaten Grobogan, Kudus, Pati, Demak dan sebagian Jepara pada musim tanam (MT) I 2015 ? 2016, menguatkan wacana revitalisasi pada infrastruktur yang ada. Meskipun saat sekarang gangguan pada turbin sudah dapat diatasi, tetapi tidak menutup kemungkinan pada masa mendatang akan terjadi perulangan masalah yang sama.Koordinator Federasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (FP3A) sistem Kedungombo, Kaspono, menyatakan hal itu kepada Suara Merdeka, Minggu (27/9). Pengkritisiannya terhadap kerusakan pada turbin sehingga mengakibatkan ketersendatan proses tanam, tidak dimaksudkan untuk menyudutkan salah satu pihak atau komponen. ?Dampak dari kerusakan itu sangat dirasakan petani di bagian hilir,? jelasnya. Secara terbuka, dia juga mengaku beberapa kali mempertanyakan mengapa sampai hal tersebut terjadi. Namun, setelah instansi terkait yang mengelola infrastruktur tersebut melakukan perbaikan, dia juga secara terbuka mengapresiasinya. ?Kami berharap agar bila terjadi kerusakan dapat segera diperbaiki,? jelasnya. Menurutnya, usia waduk yang mulai digunakan sejak 1990 sudah bukan muda lagi. Beberapa komponen di dalamnya diyakini banyak mengalami kerusakan. Wajar, bila banyak pihak yang selama ini bersentuhan dengan keberadaan waduk mengharapkan perbaikan. ?Sudah 25 tahun, wajar kalau sudah ada yang rusak,? paparnya. Hal lain yang perlu dilakukan yakni seberapa daya tampung waduk Kedungombo sebenarnya. Gambaran sederhana sebenarnya dapat dilihat saat elevasi air mencapai 67,5 meter di atas permukaan laut (dpl). Saat itu, air untuk kepentingan irigasi akan dihentikan digelontorkan. Pemanfaatan hanya sebatas untuk air minum saja. Sudah terlihat batu-batuan pada elevasi tersebut di sejumlah titik. Volume air dimungkinkan tidak seperti perhitungan sejak sarana pengairan tersebut digunakan. Satu-satunya jalan yakni dengan pengerukan sedimentasi tersebut. Terkait kondisi seperti itu, dia beberapa kali mengusulkan sistem irigasi teknis waduk Kedungombo diusulkan dikaji ulang. Kemampuan daya tampung sarana pengairan tersebut untuk dapat memasok irigasi seluas 60.095 juga akan diteliti ulang. Usulan kebijakan itu diharapkan dapat merumuskan sistem irigasi yang lebih efisien dan maksimal dengan mempertimbangkan kemampuan daya tampung, kebutuhan irigasi dan kondisi lapangan. Banyak faktor yang berubah di lapangan. ?Salah satunya mengenai kondisi volume riil waduk,? tandasnya. Sumber : SuaraMerdeka.Com


Bagikan :

Cetak