Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Normalisasi Sungai Beringin Terancam Molor

Normalisasi Sungai Beringin Terancam Molor


Beranda >> Berita Terkini & Pengumuman

  31 Oktober 2015



Normalisasi Sungai Beringin Terancam Molor

Foto : Normalisasi Sungai Beringin Terancam Molor


SEMARANG ? Normalisasi Sungai Beringin yang saat ini dalam tahap pembebasan lahan terancam molor. Ketua LSM Biota Foundation Abdul Aziz mengatakan, normalisasi yang saat ini dalam pembebasan lahan terancam molor karena adanya permasalahan di Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang. Padahal normalisasi tinggal menyisakan tujuh pemilik lahan.

Dia menegaskan, harus ada pengerukan dari hulu hingga hilir pada Sungai Plumbon dan Beringin. Aziz menerangkan, saat ini kondisi kedua sungai tersebut terus menyempit. ??Harapannya 2015 pembebasan lahan selesai dan 2016 dimulai pengerjaan fisik.

Namun karena ada masalah di Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang proyek itu pasti bakal molor. Padahal sampai saat ini tinggal menyisakan tujuh orang yang belum bebas lahannya,??ujarnya.

Menghadapi musim hujan ini beberapa masyarakat meninggikan tanggul, namun hal itu belum cukup untuk mengantisipasi banjir. Dia mengatakan, untuk pembebasan lahan pada proyek normalisasi juga terancam molor.

Sungai Beringin termasuk dalam wilayah drainase Semarang Barat dengan subsistem drainase wilayah Tugu. Sistem drainase Kali Beringin memiliki luas DAS 32,5 km2 dengan panjang sungai utama 15,5 km. Kali Beringin berawal di Kecamatan Mijen dan bermuara di Laut Jawa di bagian utara Kecamatan Tugu.

Gufron (30) warga Mangkang Wetan mengatakan, Setiap kali musim penghujan, dia bersama keluarganya yang tinggal tidak jauh dari sungai itu terpaksa harus selalu membuat gundukan tanah yang dicampur pasir di depan pintu rumahnya agar luapan sungai tidak masuk ke rumah.

??Normalisasi yang dijanjikan juga sampai saat ini belum dilakukan. Padahal, beberapa saat lagi memasuki musim penghujan. Tentu, kami tidak ingin kejadian awal 2014 lalu, banjir yang membawa korban terulang lagi,?? paparnya.

Harus Mengungsi

Akan tetapi, upaya itu ternyata hanya beberapa saat. Luapan air sungai berulangkali membuat dia dan seluruh anggota keluarganya harus mengungsi ke rumah tetangga yang telah ditinggikan. ??Karena sering tergenang banjir, sampai saat ini kami sudah pindah rumah kontrakan sampai tiga kali,?? ujarnya.

Rowi, warga RT2 RW7 Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu menerangkan, sampah di Sungai Beringin memprihatinkan. Menurutnya, sungai tersebut kurang mendapatkan perhatian meski saat ini pembebasan lahan untuk normalisasi terus berlangsung.

Lurah Mangkang Kulon Abdul Malik mengutarakan, sepanjang aliran Sungai Plumbon terjadi pendangkalan lantaran tidak ada normalisasi. Warga juga kurang memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan. ??Harapan kami, Sungai Plumbon segera dinormalisasi karena setiap musim hujan warga selalu was-was,?? tandasnya.


Bagikan :

Cetak