Oktober, Kampung Bahari di Tambak Lorok Mulai Dibangun
04 Agustus 2015
Foto : Oktober, Kampung Bahari di Tambak Lorok Mulai Dibangun
Setelah melalui proses lelang, bulan Oktober 2015 mendatang pembangunan Kampung Bahari di Tambak Lorok akan mulai dilakukan. Pengerjaan proyek akan dimulai dengan pembangunan tanggul berbentuk huruf U yang berfungsi sebagai pencegah masuknya air rob ke pemukiman yang akan dijadikan kampung bahari. Kabid PJSA Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Bambang Astoto, saat ini proses lelang pembangunan tanggul sudah selesai dengan waktu pengerjaan fisik tiga tahun. ?Dana dari APBN program Kementrian Pekerjaan Umum (PU) total Rp.156 M. Ini proyek multi years. Lebar tanggul sisi kanan dan kiri itu masing-masing 825 meter,? ujarnya Bambang usai diskusi ?Sinkronisasi Rencana Pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok? di kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Selasa (4/8). Bambang Astoto mengatakan, awalnya pembangunan tanggul itu direncanakan hanya satu tahun. Namun karena kontur tanah di Tambaklorok mengalami penurunan sehingga membutuhkan konstruksi yang kuat, yang akhirnya oleh konsultan yang menangani diputuskan tiga tahun untuk pengerjaan fisik tanggung tersebut. ?Tadinya mau setahun. Karena tidak ada desain dan akhirnya mundur-mundur. Lalu pihak konsultan buat desain sesuai kondisi di lapangan,? katanya. Bambang menambahkan, untuk langkah selanjutkan pihaknya meminta komitmen Pemkot Semarang agar segala persoalan terutama masalah sosial nantinya bisa ditangani dengan baik. Menanggapi hal tersebut, Kabid Perencanaan Bappeda Kota Semarang M Farchan mengatakan, saat ini Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) telah selesai disusun dan akan menjadi petunjuk berkaitan dengan pembangunan fisik seperti tanggul. ?Ini menjadi progress yang bagus bagi kami di Pemkot. Harapannya begitu selesai lelang langsung pengerjaan fisik dimulai,? ujarnya. Farchan menjelaskan, pembangunan tanggul dan fasilitas penunjang untuk pengembangan Kampung Bahari Tambaklorok akan dibiayai oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Kementrian PU. ?Fasilitas penunjang itu seperti pembangunan drainase, jalan umum, ruang terbuka hijau. Ya, nanti akan dibangun juga tempat sampah, dan sebagainya,? katanya. Mengenai Kampung Bahari, Farchan mengungkapkan perencanaan kawasan Tambak Lorok didasarkan pada konsep pengembangan kawasan bahari, yakni tempat bermukim dan bermata pencaharian di daerah tepi laut. ?Tambak Lorok merupakan salah satu daerah pantai yang terletak di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara. Tempat ini adalah kampung nelayan terbesar yang ada di Kota Semarang,? katanya. Masyarakat yang bermukim di kawasan itu adalah nelayan, kata dia, memiliki ketergantungan terhadap sumber daya alam, khususnya yang berasal dari laut, sebagai tempat untuk mencari ikan. Maka dari itu pembangunan kampung bahari akan menjadi kawasan pemukiman di Tambak lorok menjadi lebih baik secara ekonomi sehingga bisa membantu warga setempat.
Bagikan :