Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Pembangunan BKT Semarang, Pedagang Tolak Direlokasi

Pembangunan BKT Semarang, Pedagang Tolak Direlokasi


Beranda >> Berita Terkini & Pengumuman

  27 Juli 2017



Pembangunan BKT Semarang, Pedagang Tolak Direlokasi

Foto : Pembangunan BKT Semarang, Pedagang Tolak Direlokasi


Para pedagang di sepanjang bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) tetap meminta untuk tidak direlokasi seiring proyek normalisasi sungai tersebut dalam waktu dekat.

?Kami semua sangat setuju dan mendukung atas rencana normalisasi Sungai BKT,? kata Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa (PPJ) Karya Mandiri Blok A-H Semarang, Yulianto, di Semarang.

Hal itu diungkapkannya usai rapat koordinasi para pedagang kaki lima (PKL) Barito Blok A-H dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana yang difasilitasi Dinas Perdagangan Kota Semarang.

Menurut dia, para PKL Barito yang sudah berada di kawasan itu selama berpuluh tahun tetap berharap dibiarkan berjualan seperti biasa tanpa harus direlokasi semua ke Pasar Klithikan Penggaron, Semarang.

?Ada 450-an pedagang anggota paguyuban yang sangat setuju normalisasi Sungai BKT. Namun, kami berharap tidak direlokasi semua. Ya, tetap dibiarkan berjualan di sini seperti biasanya,? katanya.

Namun, kata dia, pihaknya tidak menghalangi jika lapak-lapak PKL liar yang tidak mengantongi perizinan untuk direlokasi karena mereka bukan merupakan anggota paguyuban tersebut.

?Kalau untuk keluar masuk kendaraan proyek (normalisasi Sungai BKT), kami siap mencarikan tempat dari lahan-lahan PKL liar yang ada. Mereka bukan anggota kami,? katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Sungai dan Pantai BBWS Pemali Juana Teguh menjelaskan proyek normalisasi Sungai BKT akan dikerjakan sepanjang 6,7 kilometer yang terbagi atas tiga paket pekerjaan.

?Mayoritas pengerjaannya adalah pengerukan sedimentasi sungai. Rencananya, pengerjaan akan dimulai dari jembatan Majapahit menuju muara. Ini baru pengerjaan tahap pertama,? katanya.

Dengan adanya pengerjaan proyek, kata dia, tentunya membutuhkan akses untuk lalu lalang kendaraan-kendaraan berat sehingga idealnya harus bersih dari PKL yang ada di sepanjang Jalan Barito.

?Ya, idealnya Jalan Barito harus bersih dari PKL karena pasti aktivitas mereka juga akan terganggu dengan alat-alat berat, belum lagi debu yang ditimbulkan pengerjaan proyek,? katanya.

Dari sosialisasi yang merupakan kelanjutan dari sosialisasi-sosialisasi sebelumnya, disebutkan pengerjaan proyek normalisasi Sungai BKT rencananya dimulai pertengahan Agustus 2017.


Bagikan :

Cetak