Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Pengawasan Sarpras Bendung Wilalung Diperketat

Pengawasan Sarpras Bendung Wilalung Diperketat


Beranda >> Berita Terkini & Pengumuman

  28 Januari 2015



Pengawasan Sarpras Bendung Wilalung Diperketat

Foto : Pengawasan Sarpras Bendung Wilalung Diperketat


Pengawasan berbagai sarpras di Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan dalam beberapa tahun terakhir diperketat.

Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pencurian pada material di sekitar bangunan pengairan. Sejak beberapa pelaku pencurian ditangkap dan diproses aparat, kejadian serupa sudah jarang terjadi lagi.

Koordinator penjaga pintu pada BPBWL Wilalung, Noor Ali, mengemukakan hal itu, kemarin. Ditambahkannya, saat ini pengamanan memang tergolong ketat. ?Pencurian sudah jarang terjadi,? katanya.

Dahulu, material yang diincar biasanya besi atau komponen logam lainnya yang berada di sekitar bendung. Pengakuan beberapa pihak, besi di tempat tersebut kualitasnya sangat bagus untuk didaur ulang lagi.

Mungkin karena hal tersebut, beberapa kali terjadi pencurian terhadap material logam yang ada. ?Setelah itu, sudah tidak ada lagi kasus serupa,? paparnya.

Mengenai langkah yang dilakukan saat sekarang masih menggunakan sistem pengamanan yang ada. Pihaknya akan mengoptimalkan personel penjaga di tempat tersebut.

Sejauh ini, dengan memanfaatkan potensi yang ada kondisi keamanan berbagai barang dan material pengairan di sekitar bendung masih relatif aman. ?Kendala utama yakni personel terbatas,? jelasnya.

Terpisah, Kades Kalirejo, Agus Haryanto, menyatakan pengamanan bendung Wilalung menjadi tanggung jawab Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Serang Lusi Juwana. Meskipun begitu, pihaknya siap berkoordinasi untuk membantu pengamanan sepanjang dimungkinkan.

Hanya saja, pihaknya sedikit memprotes penggantian cat pada bendung Wilalung. Sebelumnya, bendung tersebut berwarna kuning keputih-putihan yang merupakan ciri khas bangunan peninggalan Belanda. Entah mengapa, sejak beberapa bulan terakhir bangunan tersebut dicat biru.

?Kami berharap dapat dikembalikan ke warna semula karena merupakan bagian dari sejarah,? ungkapnya.

Sumber ; SuaraMerdeka.Com


Bagikan :

Cetak