Ratusan Bendungan di Jateng Diminta Dikelola Optimal
10 Maret 2016
Foto : Ratusan Bendungan di Jateng Diminta Dikelola Optimal
Jajaran Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Tengah diminta mengoptimalkan fungsi ratusan bendungan yang tersebar di sejumlah daerah untuk mendukung sektor pertanian sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani. "Saat ini masih banyak bendungan di Jateng yang belum dikelola secara optimal karena minimnya tenaga operasional serta kondisi fisik bendungan yang perlu penanganan," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso di Semarang, Kamis. Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 133 bendungan yang kondisi fisiknya banyak yang sudah mengalami penggerusan pada bagian dinding. Selain itu, kata dia, juga terjadi sedimentasi cukup parah yang mengakibatkan fungsi bendungan menjadi tidak optimal. "Jangan dibiarkan kondisi sampai 'sliding' karena akan lebih besar lagi biayanya," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu. Menurut dia, tiap bendungan tersebut rata-rata hanya dijaga oleh seorang petugas saja yang bertugas membuka dan menutup pintu air, padahal idealnya ada tiga petugas untuk tiap bendungan. "Selain petugas pintu air, juga sangat diperlukan pengawas distribusi air dan petugas yang mengontrol dan merawat fisik bendungan," katanya. Hadi berpendapat jika Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lebih baik mengoptimalkan fungsi bendungan daripada membangun embung pada program seribu embung pada 2016. Menurut dia, program seribu embung penting, namun jangan sampai melupakan potensi yang sudah ada, sehingga perlu ditinjau prioritas yang digulirkan Pemprov Jateng soal program seribu embung. "Optimalkan yang menjadi kewenangan pemprov, yakni perbaikan tata kelola bendungan dan perbaikan irigasi yang jauh lebih prioritas saat ini," ujarnya. Kepala Dinas PSDA Jateng Prasetyo Budhie Yuwono saat dikonfirmasi mengatakan bahwa selama ini personel yang bertugas di bendungan sudah disesuaikan sesuai dengan ukuran bendungan. "Jika bendungan berukuran kecil maka hanya ada satu petugas, sedangkan jika ukuran besar ada tiga petugas," katanya. Mengenai sedimentasi dan kondisi fisik bangunan, Prasetyo mengakui memang perlu rehabilitasi karena sebagian besar bendungan dan waduk di Jateng adalah warisan pemerintah zaman Belanda. "Tahun ini Pemprov Jateng telah menganggarkan kegiatan rehabilitasi," ujarnya.
Bagikan :