Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Sabuk Pantai Dapat Lampu Hijau

Sabuk Pantai Dapat Lampu Hijau


Beranda >> Berita Terkini & Pengumuman

  14 Maret 2014



Sabuk Pantai Dapat Lampu Hijau

Foto : Sabuk Pantai Dapat Lampu Hijau


SEMARANG - Sabuk pantai yang diusulkan Ikatan Alumni Teknik Sipil (Ikateksi) Undip dapat lampu hijau dari Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen SDA, Pitoyo Subandrio. Hal itu disampaikan Pitoyo saat pertemuan di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Kamis (13/3). Pada forum yang dihadiri oleh anggota Ikateksi Undip seperti Prof Suripin, Dr Nelwan, Dr Safrudin, dan Ir Sumbogo Pranoto MT serta Kepala BBWS Pemali Juana, Iman Santosa, dan jajarannya, Pitoyo memberi apresiasi pada usulan untuk menangani rob dan banjir di Kota Semarang itu. ?Yang utama, faktor sosial lingkungan dari proyek itu nanti harus diperhatikan. Karena itu, kajian lebih dalam dan komprehensif harus dilakukan,? ujar Pityoyo usai paparan tim Ikateksi. Lebih lanjut, dia mengungkapkan, pihaknya siap mendukung pelaksanaan studi perencanaan sabuk pantai. Dia meminta para ahli dari Undip untuk terlibat langsung dalam studi tersebut. Pitoyo meminta Ikateksi terus menjalin komunikasi dengan BBWS Pemali Juana. Dianggarkan APBN Soal dana untuk pekerjaan itu, Pitoyo mengungkapkan, kebutuhan tersebut bisa dianggarkan dalam APBN. Bahkan dia mengungkapkan, sebenarnya pemerintah pusat memiliki cukup dana untuk menjalankan beberapa proyek penanganan rob dan banjir. Hanya, dukungan dari pemerintah daerah sering kurang. Dia melihat, untuk mengatasi banjir dan rob di Semarang, sabuk pantai harus dijalankan. Proyek yang lain bisa menunggu setelah sabuk pantai jadi. Daerah yang rawan seperti Tambaklorok, menurutnya, bisa didahulukan. Selain mengatasi rob dan banjir, sabuk pantai dinilai bisa mengatasi abrasi, mengurangi penurunan tanah, dan juga mengatasi kemacetan kota jika infrastruktur itu juga dimanfaatkan untuk jalan. Prof Suripin, pada kesempatan tersebut menjelaskan, studi sabuk pantai yang menyeluruh harus dilakukan dari Kaliwungu, Kabupaten Kendal hingga Sayung, Kabupaten Demak. Hal itu mengingat cekungan pantai Kota Semarang juga terpengaruh oleh kondisi lingkungan di sana.


Bagikan :

Cetak